Indonesia Lawyers Club
ILC tvOne Live YouTube Tema Pelarian Joko Tjandra Sampai di Sini, Siapa Saja Yang Terlibat Membantu?
LIVE ILC tvOne edisi, Selasa 4 Agustus 2020 mengangkat tema: "Pelarian Joko Tjandra Sampai di Sini. Siapa Saja Yang Terlibat Membantu?"
Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
1. Mendirikan Grup Mulia
Diberitakan Harian Kompas, 7 Agustus 1999, Djoko Sugiarto Tjandra alias Tjan Kok Hui sebenarnya lebih identik dengan Grup Mulia.
Grup Mulia didirikan oleh Tjandra Bersaudara yakni Tjandra Kusuma (Tjan Boen Hwa), Eka Tjandranegara (Tjan Kok Hui), Gunawan Tjandra (Tjan Kok Kwang), dan Djoko S Tjandra, pada 1970-an.
Bisnis pertama yang dirintis Djoko Tjandra adalah perusahan konstruksi fondasi dan tiang pancang Jaya Sumpiles Indonesia.
Pada 1980-an, Tjandra Bersaudara selain bermitra dengan Sudwikatmono, juga menjalin kerja sama dengan Prajogo Pangestu dan Mochtar Riyadi.
Mereka bersama-sama membesarkan Grup Mulia.
Pada 1984, Djoko Tjandra dan Eka Tjandranegara memulai usaha trading melalui PT Mulia Persada Gemilang.
Di tangan mereka, perusahaan itu terus menanjak sehingga mampu berekspansi ke berbagai sektor usaha, seperti industri glassware, properti, pembangunan dan pengelolaan gedung perkantoran, dan sebagainya.
Selain itu, Grup Mulia juga mengembangkan sayap bisnis ke mancanegara, yaitu Singapura dan Belanda.
Di Singapura, kelompok usaha itu memiliki dua perusahaan afiliasi yaitu Sum Cheong Pte Ltd dan Sumpiles Investment of Singapore.
Di Belanda, Grup Mulia mendirikan Mulia Industrindo Finance BV.
Setelah peran Eka Tjandranegara mulai berkurang, Djoko Tjandra mengambil alih tugas sebagai pelaksana Grup Mulia.
2. Buron sejak 2009
Direktur PT Era Giat Prima itu dijerat dakwaan berlapis oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ridwan Moekiat.
Di dakwaan primer, Djoko didakwa telah melakukan tindak pidana korupsi berkaitan dengan pencairan tagihan Bank Bali melalui cessie yang merugikan negara sebesar Rp 940 miliar.