Idul Adha 2020

Niat Puasa Arafah 9 Dzulhijjah | Alasan Kenapa Arofah Sangat Istimewa dan Momen Puncak Haji Wukuf

Khusus bagi Umat Muslim, Arafah merupakan hari yang sangat istimewa karena di dalamnya terkandung sejarah dan dapat menjalankan amalan-amalan mulia.

Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Muhammad Firdaus
AFP/FAYEZ NURELDINE
ILUSTRASI - Jamaah haji mulai berdatangan di kawasan Arafah menjelang pelaksanaan wukuf. Sebagian berkumpul di sekitar Jabal Rahmah, bukit yang menjadi tempat pertemuan dan bermulanya kisah cinta Nabi Adam dan Hawa. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Setiap tanggal 9 Dzulhijjah memang sangat istimewa khusus Umat Islam, termasuk di Indonesia.

Di tanah air, 9 Dzulhijjah 1441 Hijriyah bertepatan dengan Hari Kamis, 30 Juli 2020.

Khusus bagi Umat Muslim, Arafah merupakan hari yang sangat istimewa karena di dalamnya terkandung sejarah dan dapat menjalankan amalan-amalan yang mulia.

Satu di antaranya adalah Puasa Arafah, yang mana keutamaannya pahalanya sangat besar dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

ALLAHU AKBAR KABIIROO Walhamdulillaahi Katsiiroo - Bacaan Takbir Hari Raya Idul Adha Arab & Latin

Dalil Hadits Riwayat (HR) Muslim, Rasululullah SAW bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

Artinya: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu."

Bagi yang akan menjalankan ibadah Puasa Arofah di siang harinya berikut bacaan Niat Puasa Arafah.

Niat Puasa Arafah

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Nawaitu shouma 'arafata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala.”

Kemudian, di hari yang sama 9 Dzulhijjah juga sangat istimewa karena merupakan terjadinya puncak haji, wukuf di padang Arofah.

Wukuf merupakan rukun haji yang dilaksanakan mulai dari tergelincirnya matahari pada 9 Dzulhijjah (Kamis) hingga terbit fajar hari nahr, 10 Dzulhijjah  (Jumat).

Momen ini tentu sangat tepat bagi umat Muslim untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas ibadah karena memiliki keistimewaan yang sangat besar.

Tata Cara Sholat Idul Adha | Bacaan Niat dan Zikir Diantara 7 Kali Takbir Rakaat Pertama & 5 Kedua

Adapun beberapa keistimewaan besar di Hari Arafah menurut Ibnu Rajab Al Hambali Rahimahullah melansir Tribun Jogja dikutip dari Rumaysho.com, di antaranya: 

1. Hari Arafah adalah hari yang disempurnakan untuk agama dan nikmat.

Dalam shahihain (Bukhari-Muslim), ‘Umar bin Al Khottob radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa ada seorang Yahudi berkata kepada ‘Umar,

آيَةٌ فِى كِتَابِكُمْ تَقْرَءُونَهَا لَوْ عَلَيْنَا مَعْشَرَ الْيَهُودِ نَزَلَتْ لاَتَّخَذْنَا ذَلِكَ الْيَوْمَ عِيدًا . قَالَ أَىُّ آيَةٍ قَالَ ( الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِينًا ) . قَالَ عُمَرُ قَدْ عَرَفْنَا ذَلِكَ الْيَوْمَ وَالْمَكَانَ الَّذِى نَزَلَتْ فِيهِ عَلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – وَهُوَ قَائِمٌ بِعَرَفَةَ يَوْمَ جُمُعَةٍ

Artinya : “Ada ayat dalam kitab kalian yang kalian membacanya dan seandainya ayat tersebut turun di tengah-tengah orang Yahudi, tentu kami akan menjadikannya sebagai hari perayaan (hari ‘ied).” “Ayat apakah itu?” tanya ‘Umar. Ia berkata, “(Ayat yang artinya): Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” ‘Umar berkata, “Kami telah mengetahui hal itu yaitu hari dan tempat di mana ayat tersebut diturunkan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau berdiri di ‘Arofah pada hari Jum’at.” (HR. Bukhari no. 45 dan Muslim no. 3017).

2. Hari Arafah disebut juga hari perayaan bagi kaum muslimin.

Karena hari tersebut jemaah haji sedang wukuf di Arafah.

Sedangkan umat muslim lain melakukan puasa sunnah sehari sebelum Idul Adha.

Ibnu ‘Abbas berkata, “Surat Al Maidah ayat 3 tadi turun pada dua hari ‘ied: hari Jum’at dan hari Arafah.” ‘Umar juga berkata, “Keduanya (hari Jum’at dan hari Arafah) Alhamduillah adalah hari raya bagi kami.”

Akan tetapi hari Arafah adalah hari ‘ied bagi orang yang sedang wukuf di Arafah saja. Sedangkan bagi yang tidak wukuf dianjurkan untuk berpuasa menurut jumhur (mayoritas) ulama.

3. Hari Arafah disebut penggenap sedangkan hari Idul Adha disebut Al Watr atau ganjil.

Disebutkan dalam ayat :

وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ

Artinya : “dan (demi) yang genap dan yang ganjil” (QS. Al Fajr: 3). Demikian kata Ibnu Rajab Al Hambali. Namun Ibnul Jauzi dalam Zaadul Masiir menukil pendapat sebaliknya. Yang dimaksud al watr adalah hari Arafah, sedangkan asy syaf’u adalah hari Nahr (Idul Adha). Demikian pendapat Ibnu ‘Abbas, ‘Ikrimah dan Adh Dhohak.

4. Menurut sebagian ulama hari Arafah adalah hari yang paling utama.

Namun hari paling utama adalah adalah hari Nahr (Idul Adha).

5. Hari Arafah lebih baik daripada 10.000 hari, diriwayatkan dari Anas bin Malik.

Ia berkata “Hari ‘Arafah lebih utama dari 10.000 hari.”

6. Menurut sekelompok ulama, hari Arafah disebut haji akbar.

Yang berpendapat seperti ini adalah ‘Umar dan ulama lainnya.

7. Berpuasa di hari Arafah dapat mengampuni dua tahun.

Dari Abu Qotadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

Artinya : “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu” (HR. Muslim no. 1162).

8. Pada 9 Dzulhijah adalah hari pengampunan dan dosa dari siksa neraka.

Dari ‘Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ

Artinya : “Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arofah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?” (HR. Muslim no. 1348).

Itulah 8 keistimewaan di hari Arafah. Semoga umat muslim selalu dilindungi oleh Allah SWT dan bersyukur atas nikmat dan karunia-Nya. (*)

Artikel ini sebagian telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul 8 Keistimewaan Hari Arafah 9 Dzulhijjah

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved