Idul Adha 2020

Niat Puasa Arafah 9 Dzulhijjah | Alasan Kenapa Arofah Sangat Istimewa dan Momen Puncak Haji Wukuf

Khusus bagi Umat Muslim, Arafah merupakan hari yang sangat istimewa karena di dalamnya terkandung sejarah dan dapat menjalankan amalan-amalan mulia.

Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Muhammad Firdaus
AFP/FAYEZ NURELDINE
ILUSTRASI - Jamaah haji mulai berdatangan di kawasan Arafah menjelang pelaksanaan wukuf. Sebagian berkumpul di sekitar Jabal Rahmah, bukit yang menjadi tempat pertemuan dan bermulanya kisah cinta Nabi Adam dan Hawa. 

Adapun beberapa keistimewaan besar di Hari Arafah menurut Ibnu Rajab Al Hambali Rahimahullah melansir Tribun Jogja dikutip dari Rumaysho.com, di antaranya: 

1. Hari Arafah adalah hari yang disempurnakan untuk agama dan nikmat.

Dalam shahihain (Bukhari-Muslim), ‘Umar bin Al Khottob radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa ada seorang Yahudi berkata kepada ‘Umar,

آيَةٌ فِى كِتَابِكُمْ تَقْرَءُونَهَا لَوْ عَلَيْنَا مَعْشَرَ الْيَهُودِ نَزَلَتْ لاَتَّخَذْنَا ذَلِكَ الْيَوْمَ عِيدًا . قَالَ أَىُّ آيَةٍ قَالَ ( الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِينًا ) . قَالَ عُمَرُ قَدْ عَرَفْنَا ذَلِكَ الْيَوْمَ وَالْمَكَانَ الَّذِى نَزَلَتْ فِيهِ عَلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – وَهُوَ قَائِمٌ بِعَرَفَةَ يَوْمَ جُمُعَةٍ

Artinya : “Ada ayat dalam kitab kalian yang kalian membacanya dan seandainya ayat tersebut turun di tengah-tengah orang Yahudi, tentu kami akan menjadikannya sebagai hari perayaan (hari ‘ied).” “Ayat apakah itu?” tanya ‘Umar. Ia berkata, “(Ayat yang artinya): Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” ‘Umar berkata, “Kami telah mengetahui hal itu yaitu hari dan tempat di mana ayat tersebut diturunkan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau berdiri di ‘Arofah pada hari Jum’at.” (HR. Bukhari no. 45 dan Muslim no. 3017).

2. Hari Arafah disebut juga hari perayaan bagi kaum muslimin.

Karena hari tersebut jemaah haji sedang wukuf di Arafah.

Sedangkan umat muslim lain melakukan puasa sunnah sehari sebelum Idul Adha.

Ibnu ‘Abbas berkata, “Surat Al Maidah ayat 3 tadi turun pada dua hari ‘ied: hari Jum’at dan hari Arafah.” ‘Umar juga berkata, “Keduanya (hari Jum’at dan hari Arafah) Alhamduillah adalah hari raya bagi kami.”

Akan tetapi hari Arafah adalah hari ‘ied bagi orang yang sedang wukuf di Arafah saja. Sedangkan bagi yang tidak wukuf dianjurkan untuk berpuasa menurut jumhur (mayoritas) ulama.

3. Hari Arafah disebut penggenap sedangkan hari Idul Adha disebut Al Watr atau ganjil.

Disebutkan dalam ayat :

وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ

Artinya : “dan (demi) yang genap dan yang ganjil” (QS. Al Fajr: 3). Demikian kata Ibnu Rajab Al Hambali. Namun Ibnul Jauzi dalam Zaadul Masiir menukil pendapat sebaliknya. Yang dimaksud al watr adalah hari Arafah, sedangkan asy syaf’u adalah hari Nahr (Idul Adha). Demikian pendapat Ibnu ‘Abbas, ‘Ikrimah dan Adh Dhohak.

4. Menurut sebagian ulama hari Arafah adalah hari yang paling utama.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved