Cerita Kepala Sekolah Ada Guru dan Staf SMAN 1 Sintang Takut Jalani Tes Swab Corona
Edy memahami beberapa guru yang masih merasa takut di swab. Ia berharap kepada para guru maupun staf yang sudah di swab agar memberikan motivasi.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
Sebab pemerintah dan Dinkes akan mendampingi sampai sembuh.
"Ada kecemasan di antara para guru, bagaimana kalau ternyata positif. Tidak perlu takut, ada yang mendampingi sampai sembuh," katanya.
SMPN 1 Jalani Tes Swab
Dinas Kesehatan kota Pontianak melakukan swab tes kepada 63 guru dan petugas di lingkungan SMPN 1 Pontianak sebagai persiapan pembelajaran tatap yang rencananya akan dimulai pada 1 Agustus 2020 mendatang pada Kamis (23/7/2020) pagi.
Pengambilan swab dilakukan oleh tenaga medis Dinkes kota Pontianak dihadiri pula pengawas sekolah dinas Pendidikan Kota Pontianak.
Dalam kesempatan ini Fahrulan Rozali selaku wakil Kepala SMPN 1 Pontianak bidang akademik menyambut baik upaya pemerintah mempersiapkan pembelajaran tatap muka.
"Kami menyambut baik kegiatan ini serta berharap hasil swab semua guru negatif covid agar sekolah bisa segera mempersiapkan proses pembelajaran tatap muka bagi kelas IX," ungkapnya.
Selama menunggu hasil swab diumumkan sekolah sudah bersiap jika pembelajaran tetap muka bagi kelas 9 dilakukan seperti menyediakan fasilitas pencucian tangan dan mengatur penggunaan ruang kelas sesuai protokol kesehatan.
"Kami juga sudah mempersiapkan berbagai fasilitas penunjang seperti tempat cuci tangan dan mengubah kapasitas kelas yang awalnya mencapai 32 siswa menjadi 16 siswa saja agar bisa tetap menjaga jarak hingga 1 meter," lanjutnya.
Selain itu sekolah juga berencana mengurangi waktu pembelajaran sehingga siswa tidak terlalu banyak interaksi dan bisa cepat kembali ke rumah setelah pembelajaran selesai.
Hingga saat ini sekolah belum menginformasikan secara formal terkait pembelajaran tatap muka mengingat masih ada beberapa proses yang harus dilakukan serta menunggu petunjuk dari dinas.
"Kami menunggu arahan dari dinas terkait pemberitahuan pembelajaran tatap muka, sehingga sampai saat ini siswa belum kami informasikan sampai ada surat keputusan pasti dari pemerintah" jelasnya.
Kurang Setuju
Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Kalbar, Tony Kurniadi mengaku kurang setuju dengan kebijakan Pemprov Kalbar untuk kembali mulai proses belajar mengajar dengan tatap muka.
Menurut politisi PAN ini, keselamatan dan kenyamanan para peserta didik menjadi yang utama dan mestinya tidak untuk menjadi kebijakan coba-coba.