Kasus Djoko Tjandra, Neta S Pane Ungkap Fakta Mengejutkan Surat Jalan ke Pontianak di AIMAN KompasTv
Dalam wawancara di program ini, Neta S Pane menyebut IPW mendesak Presiden Joko Widodo untuk membentuk tim pencari fakta.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sedang berlangsung program AIMAN Kompas Tv yang dipandu Aiman Witjaksono, Senin 20 Juli 2020.
Tayangan kali ini terbilang istimewa.
Lantaran Aiman Witjaksono membeberkan data-data ekslusif seputar kasus Djoko Tjandra.
Termasuk lika liku sosok Djoko Tjandra sang Joker dari kasus dugaan korupsi Cassie Bank Bali yang merugikan negara nyaris setengah triliun Rupiah pada akhir 90-an dan awal 2000-an itu.
Satu di antara narasumber yang dihadirkan Aiman Witjaksono adalah Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane.
• Live Kompas Tv, Aiman Witjaksono Kupas Fakta Baru Kasus Djoko Tjandra | Lihat Data Ekslusifnya !
Dalam wawancara di program ini, Neta S Pane menyebut IPW mendesak Presiden Joko Widodo untuk membentuk tim pencari fakta.
Bukannya tanpa alasan.
Neta S. Pane menilai tim pencari fakta itulah yang bisa lebih cepat dan efektif mengungkap seluk beluik sepak terjang Djoko Tjandra dan keributan yang diakibatkannya baru-baru ini.
Termasuk di antaranya bagaimana sang buronan kakap Djoko Tjandra mendapat surat jalan dari institusi kepolisian Indonesia untuk masuk ke Pontianak, Kalbar.
Juga surat bebas Covid-19 dari institusi di lingkungan Polri.
• Djoko Tjandra Manfaatkan Situasi Pandemi, Mahfud MD: Ada yang Pura Pura Kaget
Untuk itu, Neta S Pane menyarankan agar tim pencari fakta yang dibentuk itu memeriksa CCTV di Mabes Polri.
Terutama menyita CCTV di Bareskrim Mabes Polri.
“Untuk mengurus surat jalaan, kan harus datang"
“Kemudian ketika Rapid Test kan harus datang,” ujar Neta S Pane dalam tayangan AIMAN Kompas TV, Senin 20 Juli 2020 malam.
Neta S Pane juga mendesak agar 5 Jenderal Polri yang terlibat untuk diperiksa lebih lanjut,
“Kita berharap Jenderal Polri yang lain mensupport ini, jangan melindungi,” katanya lagi.