Cara Memotret Komet Neowise dengan Kamera HP Smartphone, Cara Memperoleh Fokus dan Ketajaman Gambar?
Di dalam artikel ini, anda dapat menemukan cara bagaimana memotret Komet Neowise C/2020 F3 melalui smartphone.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Di dalam artikel ini, anda dapat menemukan cara bagaimana memotret Komet Neowise C/2020 F3 melalui smartphone.
Masyarakat Indonesia bisa menyaksikan fenomena langka komet Neowise (C/2020 F3).
Fenomena ini diperkirakan dapat dilihat melalui mata telanjang mulai Minggu (19/7/2020) sore hingga Sabtu (25/7/2020) setelah matahari terbenam.
Menurut rilis dari Lapan, Minggu (19/7/2020), meskipun akan terlihat secara kasat mata, komet akan semakin sulit dilihat di daerah yang memiliki polusi cahaya tinggi.
• Cara Mengabadikan Komet Neowise C/2020 F3, Apa Peralatan yang Dibutuhkan untuk Foto Komet Neowise ?
• Waktu Terbaik Melihat Komet Neowise C/2020 F3 di Indonesia Mulai Sore Minggu 19 Juli 2020
• Mulai Sore Ini, Fenomena Langka Komet Neowise C/2020 F3 Bisa Disaksikan dengan Mata Telanjang
• Peringatan Dini BMKG 20 Juli 2020 Senin,18 Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir & Angin Kencang
Dengan panjang angular ekor yang cukup besar, komet dapat terlihat dengan binokuler, teleskop, atau kamera digital dengan kepekaan cahaya yang tinggi.
Adapun waktu terbaik untuk mengamatinya yaitu pada Kamis (23/7/2020).
Komet mulai sulit dilihat dengan mata telanjang pada Minggu (26/7/2020) pada lokasi berpolusi cahaya tinggi.
Melansir Science Alert, Minggu (13/7/2020), komet ini baru ditemukan pada 27 Maret 2020.
Komet Neowise berada pada jarak yang cukup jauh dengan Bumi, yaitu sekitar 100 juta kilo meter.
Pada 3 Juli lalu, komet ini mencapai perihelion terdekat dengan Matahari kemudian kembali mengorbit di Tata Surya.
Fenomena ini tergolong langka.
Pasalnya, komet Neowise tidak akan kembali mendekati Bumi dalam waktu 6.800 tahun.
Jika Anda berminat untuk mengabadikan fenomena langka ini, berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Waktu terbaik
Untuk wilayah Indonesia, fenomena ini dapat disaksikan mulai Minggu (19/7/2020) sore setelah matahari terbenam.
Menurut Lapan, waktu terbaik untuk mengamatinya yaitu pada Kamis (23/7/2020).
"Komet berkemungkinan baru bisa dilihat mulai 25 menit pasca-terbenamnya Matahari," kata astronom amatir Marufin Sudibyo sebagaimana dikutip Kompas.com, Selasa (14/7/2020).
Komet dapat disaksikan setelah matahari terbenam karena diperkirakan sudah lebih redup atau saat estimasi magnitudonya +3 hingga +4.
Artinya, mudah dilihat dengan teleskop kecil, tetapi relatif sulit dilihat dengan mata telanjang tanpa bantuan alat optik.
Namun, perlu diperhatikan bahwa ketinggian komet ini diperkirakan akan meningkat, tetapi magnitudonya akan terus menurun.
Menemukan komet Neowise
Melansir Forbes, Jumat (17/7/2020), untuk mengabadikan fenomena langka ini, Anda membutuhkan langit yang bersih.
Langit yang bebas dari polusi cahaya juga akan membantu.
Anda dapat memeriksa posisi tepat komet menggunakan perangkat lunak planetarium online.
Setel lokasi dan ketik "Comet C/2020 f3 (NEOWISE)" ke dalam kotak pencarian.
Selain itu, dapat pula digunakan aplikasi seperti Night Sky dan SkySafari.
Untuk mengetahui posisi tepatnya dan memotretnya, salah satu cara terbaik adalah menggunakan teropong.
Penggunaan teropong memungkinkan Anda memperoleh tangkapan yang lebih jelas, seperti ekor komet.
Peralatan yang dibutuhkan
Untuk memotret komet Neowise, Anda membutuhkan sebuah kamera dengan pengaturan manual, sehingga dapat diatur bukaan lensa, ISO, kecepatan pengatur cahaya (shutter speed), dan fokus.
Penggunaan lensa yang dapat diganti juga menjadi perangkat terbaik, yaitu seperti yang terdapat pada DSLR atau mirrorless.
Kemudian, Anda juga membutuhkan lensa dengan sudut lebar atau lensa zoom untuk menangkap fenomena ini lebih dekat jika menginginkan gamar astrofotografi yang lebih detail.
"Saya menggunakan campuran lensa dan juga teleskop celestron kecil milik saya," kata Astrofisika dan Astrofotografer David Blanchflower yang telah menangkap fenomena ini saat melewati wilayah tempatnya tinggal.
Menggunakan smartphone
Jika tidak memiliki perangkat kamera yang mendukung, Anda masih dapat mencoba mengabadikan fenomena komet Neowise dengan kamera smartphone yang dimiliki.
"Apabila tidak memiliki pilihan lain, selalu gunakan tripod dan aplikasi yang membantu mengontrol ISO serta shutter speed. Atur exposure selama 20-30 detik dan tingkatkan ISO," kata kata Astrofotografer Ollie Taylor.
Dalam metode ini, menjaga fokus adalah hal utama.
"Jika telah memiliki tripod, umumnya, fotografer dengan smartphone akan menggunakan mode "cahaya rendah" atau "low light" dan mencoba fokus pada titik cahaya paling terang seperti bintang Capella," sambungnya.
Namun demikian, Taylor menyebut bahwa dengan menggunakan smartphone, gambar yang dapat dihasilkan bersifat sangat dasar, yaitu sebatas komet yang dideteksi.
"Layak dicoba, tetapi jangan terlalu berharap pada hasil yang mendetail," imbuhnya.
Memperoleh fokus dan ketajaman gambar
Terlepas dari perangkat apa pun yang digunakan, perhatikan fokus dan ketajaman dari gambar yang Anda tangkap.
Menurut Blanchflower, fokus yang baik merupakan hal penting dalam mengambil gambar komet ini.
"Saya menggunakan Capella untuk memperoleh fokus terbaik," ujarnya.
Capella sendiri merupakan bintang paling terang dalam konstelasi Auriga dan terdekat dengan komet Neowise.
Melalui live view pada kamera, bentangkan hingga Capella, fokuskan, dan bentangkan kembali ke komet.
Cara lainnya adalah dengan menggunakan cahaya artifisial, seperti lampu jalan atau lampu rumah yang berjarak.
Adapun cara ketiga yaitu menggunakan fitur autofocus.
"Jika tidak ada pilihan lain, gunakan infinity focus. Cari simbol ∞ pada pengaturan kamera," kata Taylor.
Sementara itu, dalam hal ketajaman, menurut Taylor, untuk memperoleh ketajaman terbaik, Anda harus melakukan percobaan dengan pengaturan kamera yang dimiliki.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dapat Disaksikan Mulai Nanti Sore, Berikut Cara Memotret Fenomena Langka Komet Neowise
(*)