KRONOLOGI Warga Tenggelam di Sekadau, Sampan Diterjang Arus Hingga Tabrak Pohon dan Karam
Kapolsek Nanga Mahap IPTU Amril mengatakan kedua anak korban dan keponakannya sempat menyelamatkan diri ke tepi sungai.
Penulis: Marpina Sindika Wulandari | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Seorang pria di Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau, Sonet (62) warga Desa Karang Betung meninggal dunia karena tenggelam di sungai.
Ia tenggelam Sungai Ensayang, Dusun Nanga Ensayang, Desa Karang Betung, Kecamatan Nanga Mahap akibat sampannya menabrak pohon Sengkuang dan akhirnya karam.
Kronologi kejadiannya, bermula pada hari Selasa (14/7/2020) kemarin.
Korban bersama kedua anaknya Rani (19), Antek (29) dan keponakannya Rusia (45) pergi ke ladang, berjarak kurang lebih 3 km dari rumah.
• BREAKING NEWS - Sampan Menabrak Pohon dan Karam, Warga di Sekadau Kalbar Tenggelam

Mereka pergi dengan melewati jalur Sungai Ensayang menggunakan sampan.
Perjalanan pun berjalan mulus, namun ketika hendak kembali pulang ke rumah pada pukul 14.30 WIB siang.
Keempatnya kembali menggunakan sampan yang sama.
Sekitar 30 menit perjalanan, di tengah debit air sungai juga sedang pasang dan berarus deras.
Sampan tiba-tiba karam akibat menabrak dahan pohon Sengkuang.
Kapolsek Nanga Mahap IPTU Amril mengatakan kedua anak korban dan keponakannya sempat menyelamatkan diri ke tepi sungai.
Karena arus sungai deras, mereka tidak sempat memberikan pertolongan kepada korban yang tidak bisa berenang.
"Korban terbawa arus sungai, kejadian tersebut kemudian dilaporkan kepada keluarga."
"Kemudian sekitar 40 orang warga mencari korban dengan menggunakan 4 buah sampan."
"Mereka menyusuri sungai Ensayang, hingga pukul 17.30 WIB, korban tidak ditemukan," jelas Kapolsek Nanga Mahap.
Pencarian korban pun berlanjut pada pagi Rabu (15/7/2020) pukul 06:00 WIB.