Bank Kalbar Komitmen Bantu Pengelolaan Keuangan Desa dengan Aplikasi CMS

Kini sebanyak 118 desa di Kabupaten Kubu Raya telah menjalankan aplikasi CMS dalam pengelolaan keuangan desa.

Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ MUZAMMILUL ABRORI
Direktur Utama Bank Kalbar, Samsir Ismail bersama Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan saat menerima kunjungan oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lili Pintauli Siregar, yang langsung mengunjungi desa Parit Baru yang berada di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada Kamis (16/7/2020). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat (Kalbar) berkomitmen akan terus membantu dalam pengelolaan keuangan desa secara non tunai melalui aplikasi Cash Management System (CMS) yang bersinergi dengan pemerintah.

Saat inipun bank milik daerah tersebut sudah bekerjasama dengan Pemerintah Kubu Raya untuk menjalankan transaksi non tunai pada pengelolaan keuangan desa melalui aplikasi CMS.

Hal itu sontak mendapat perhatian oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lili Pintauli Siregar, yang langsung mengunjungi desa Parit Baru yang berada di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat,  Kamis (16/7/2020).

Direktur Utama Bank Kalbar, Samsir Ismail menjelaskan bahwa, ide penerapan sistem pengelolaan keuangan desa secara non tunai ini atas kerjasama Bank Kalbar bersama Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.

Pertama di Indonesia, Wakil KPK Puji Pengelolaan Keuangan Desa Secara Non Tunai di Kubu Raya

Kini sebanyak 118 desa di Kabupaten Kubu Raya telah menjalankan aplikasi CMS dalam pengelolaan keuangan desa.

Dan setelah CMS ini dapat berhasil dilakukan diseluruh desa di Kabupaten Kubu Raya, Direktur Ismail itu menargetkan pada tahun 2021 pun akan dilakukan diseluruh desa se Kalimantan Barat.

"Jadi pilot project ini kita lakukan di Kubu Raya, setalah Kubu Raya kita akan pindah ke Kabupaten/kota lainnya. Mudah-mudahan tahun 2021 selesai semua diseluruh kabupaten/kota se Kalbar," terang Samsir Ismail.

"Sambil kita review kalau ada kekurangan atau apa kita perbaiki, baru kita pindah ke Kabupaten/kota lainnya," tambah Samsir Ismail.

Samsir Ismail menjelaskan, memang terdapat beberapa kendala dalam pengaplikasian CMS untuk dibeberapa desa.

Seperti, persoalan jaringan atau unit kerja bank Kalbar dibeberapa desa di Kabupaten Kubu Raya juga menjadi kendala dalam pengaplikasian CMS ini.

HUT Kubu Raya ke-13, Muda Mahendrawan Minta Birokrasi Percepat Kinerja

"Yang jelas setiap saat kita lakukan review, updatenya bagaimana, kemudian pelaksanaan dilapangan ada kendala apa tidak, mungkin teman-teman didesa belum paham betul dengan sistemnya, pengoperasiannya itu nanti selalu kita komunikasikan dengan pemimpin cabang Kubu Raya," imbuh Samsir Ismail.

"Dan nanti pemimpin cabang Kubu Raya akan berkolaborasi dengan divisi teknologi kita untuk memperbaiki sistem yang barangkali belum pas," tambahnya.

Namun Dirut itu mengatakan, pihaknya memberikan solusi kepada desa-desa tersebut dengan pengadaan pihak lain atau agen bank yang disebut Laku Pandai

Laku Pandai sendiri dijelaskan Samsir, ialah Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif, untuk penyediaan layanan perbankan atau layanan keuangan lainnya.

"Laku pandai itu transaksi keuangan yang bisa dilakukan disalah satu nasabah kita yang ada didaerah-daerah (agen),"nah itu salah satu solusi, supaya masyarakat bisa bertransaksi perbankan melalui lakupandai itu," jelasnya.

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved