Gubernur Sutarmidji akan Copot 2 Kepala SMK di Pontianak yang Wajibkan Siswa Beli Seragam
Dalam waktu dekat ini, ada dua SMK di Kota ini, kepala sekolah mau saya ganti. Liat saja Minggu depan sudah saya ganti
Penulis: Anggita Putri | Editor: Maudy Asri Gita Utami
Ia menegaskan apabila ada masalah pada sekolah yang bersangkutan maka kepala sekolah dipastikan akan diganti .
“Coba misalnya kayak masker diwajibkan saja untuk dipakai. Tapi terserah siswa mau dibeli dimana ini sekolah dijual satu lembar 10 ribu,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa ada sekolah yang bahkan menarik biaya sumbangan sampai Rp 300 ribu per siswa.
Selain itu program menabung dan juga asuransi.
“Sumbangan beli laptop itu yang makai siapa sampai Rp 300 ribu pula tu. Ada lagi nabung katanya ngajar anak SMA nabung dan itu tidak masuk akal."
"Kemudian ada lagi suruh ikut asuransi. Masalah sekarang kondisi covid orang tua siswa ada yg di-PHK,” tegasnya.
Ia menyampaikan terkait seragam pihak sekolah boleh untuk menyiapkan asal tidak mewajibkan siswa untuk membeli di sekolah.
“Boleh siapkan baju tapi tak diwajibkan beli mau di sekolah atau di luar silahkan asal lambang sama."
"Jadi tidak repot atau sekolah ngadakan dan pembelian boleh diangsur,” jelasnya.
Ia mengandaikan apabila dirinya menjadi kepala sekolah di daerah sudah yang penting siswa belajar dan tidak usah pakai seragam terlebih dahulu.
“Saya tu sudah minta kepala sekolah terkait komite, coba lah berpikir rasional."
"Jangan dipaksa orang tua untuk membeli pakaian di sekolah. Dalam hal ini tidak mungkin sekolah tidak terlibat,” pungkasnya.
Kemendikbud Larang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI memastikan siswa akan memulai tahun ajaran baru 2020/2021, pada Senin, 13 Juli 2020.
Jelang masuk sekolah, seragam menjadi satu persiapan penting bagi siswa baru untuk memasuki proses kegiatan belajar mengajar (KBM).