Musim Penghujan, BMKG Ingatkan Waspada Karhutla Jika 10 Hari Tak Hujan
Namun pada kondisi Normal itu dirinya memperingatkan bakal juga terdapat jeda hujan yang peluangnya sampai 10 hari.
Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio, Sutikno menjelaskan bahwa potensi hujan dengan disertai petir/kilat dan angin kencang berdurasi singkat akan terjadi diwilayah Kabupaten Kubu Raya, Senin (13/7/2020).
Namun, Sutikno menuturkan, potensi hujan tersebut mengindikasikan bahwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalbar akan berada dalam katagori aman, setidaknya hingga pertengahan bulan Juli 2020.
Namun, dalam hal ini juga disamapaikan Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Mempawah, Syafrinal bahwa, secara garis besar Kalbar tidak mengalami musim kemarau, namun hal yang perlu di waspadai ialah adanya jeda hujan dengan rentang waktu hingga 10 hari yang dapat memicu cuaca panas kemudian kebakaraan hutan dan lahan.
• Kembali Diguyur Hujan, 12 Desa di Jelai Hulu Ketapang Terendam Banjir
"Pada umumnya, kondisi iklim di Kalbar itu normal, dan hanya Wilayah Kabupaten Ketapang yang termasuk wilayah Iklim, Kemudian selebihnya itu adalah wilayah Non Zone," katanya.
"None Zone itu setiap musim kemarau ada peluang untuk curah hujan, dan sebaliknya, setiap musim hujan ada peluang untuk kemarau," tambahnya.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa terdapat pengaruh belokan angin di Pantai Barat Kalimantan Barat, yang membuat timbulnya potensi uap air yang dibawa awan ke daratan Kalbar.
"Dimana hal tersebut akan membuat kondisi iklim di Kalbar itu Normal," ujarnya.
Namun pada kondisi Normal itu dirinya memperingatkan bakal juga terdapat jeda hujan yang peluangnya sampai 10 hari.
"Dan itu berpotensi untuk terjadi Karhutlah, dan itu yang perlu di waspadai," sampainya.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut: