TRIBUN WIKI - Sejarah Berdirinya Komunitas Mata Literasi Kalbar

Komunitas Mata Literasi digagas pada 28 Mei 2019, dan direalisasikan pada September 2019 sampai sekarang secara bertahap dan berkala.

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Komunitas Mata Literasi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Komunitas Mata Literasi merupakan komunitas yang didirikan oleh mahasiswa Kalimantan Barat dengan tujuan mengubah arus teknologi melalui sebuah literasi yang baik dan bijak.

Komunitas Mata Literasi digagas pada 28 Mei 2019, dan direalisasikan pada September 2019 sampai sekarang secara bertahap dan berkala.

Angkatan pertama Mata Literasi sebanyak 32 anggota yang terdiri dari pengurus komunitas Mata Literasi.

Komunitas ini diketuai Sherly Marselina Tri Lorenza dan Syakila Nur Hani sebagai wakil ketua komunitas Mata Literasi.

Sherly mengatakan kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu open recruitmen pada bulan November 2019. Kegiatan lain yaitu Pelaksanaan Virtual Disscusion atau Public Debate tentang Literasi di masa Pandemi yang diisi oleh 4 Pendiskusi.

Selain Putri Indonesia Intelegensi 2020 dan Content Creator Youtube, kegiatan tersebut juga diisi dua Debater Nasional, kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2020.

Polres Sintang Kembali Berduka, Kaur Bin Ops Iptu Ulik Sulistyono Wafat

Personel Satpolair Polres Bengkayang Pastikan Penerapan New Normal di Pintu Masuk Dermaga Teluk Suak

Syakila mengatakan literasi sangat penting bagi sektor umum dan mahasiswa. Adapun tujuan didirikannya Mata Literasi mulanya untuk mengenalkan Sastra Lokal Kalimantan Barat dengan media berbasis teknologi.

Awalnya pengenalan sastra lokal dilakukan dengan mengonversikan buku cerita khas Kalbar berbentuk cetak menjadi audiobook. Komunitas ini akan berperan sebagai agen yang akan mengenalkan sastra dan kebudayaan lokal Kalbar.

Tujuan ini dapat berkembang seiring waktu hingga skala yang lebih luas. Dengan harapan tersebut, Syakila berharap komunitasnya bisa semakin berkembang dan bisa melek informasi dan teknologi secara berkala, apalagi bagi milenial.

Kapan Proses Belajar Mengajar Tatap Muka Aktif Kembali di Kapuas Hulu ? Ini Kata Kadisdik

Pada abad ke-21 literasi katanya menjadi keniscayaan. Kompetensi literasi yang baik akan menghambat ancaman hoaks, maka masyarakat pun jadi tidak gampang terprovokasi berita palsu.

Sebagai tambahan, Pakar kelirumologi Jaya Suprana menyampaikan pendidikan literasi antihoaks (media baru) diperlukan agar masyarakat memiliki ketahanan sosial.

Kepengurusan Komunitas Mata Literasi Group kini akan memasuki fase satu dekade. Bagi Syakila Mata Literasi mengatakan visi komunitas ini adalah 'Tindakan Nyata' dalam upaya meningkatkan minat masyarakat dan berinovasi terhadap Literasi.

Pada tahun 2020 ini, setelah melaksanakan agenda komunitas diskusi virtual, tindak lanjutnya komunitas Mata Literasi Group akan melaksanakan diskusi sesi kedua dengan pendiskusi yang berskala nasional.

Program unggulan Komunitas Mata Literasi yaitu memproduksi buku audio sebagai media pembelajaran terkhusus untuk pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

Selain itu, Mata Literasi memiliki agenda diskusi tentang literasi yang didiskusikan bersama public figur ataupun influencer yang ada di Indonesia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved