Keren, Kumpulan Pemuda Ini Bentuk Komunitas Remaja Multi Etnis di Kalbar
Sehingga akan banyak lagi masyarakat dan khususnya pemuda-pemudi yang bisa ikut bergabung.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Indonesia merupakan salah satu di antara sedikit negara di dunia yang memiliki karakteristik sebagai negara multietnik.
Di Indonesia diperkirakan terdapat 931 etnik dengan 731 bahasa.
Ada etnis yang besar dan ada yang kecil.
Etnis besar di Indonesia antara lain: Jawa, Sunda, Madura, Melayu, Bali, Minangkabau, Batak, Dayak, Bugis, dan Cina.
Sebagai negara yang multietnis, tidak hanya bentuk fisik melainkan juga sistem religi, hukum, arsitektur, obat-obatan, makanan, dan kesenian orang Indonesia pun berbeda-beda menurut etnisnya.
Dengan banyakan keberagaman tersebut, hadir pula komunitas Remaja Multi Etnis yang diprakarsai oleh Sholihin wardhana dan kini juga menjabat sebagai ketua komunitas tersebut.
• Jelang Pilkada, Kapolda Kalbar Tinjau Kesiapan Sarpras Polres Ketapang
• Bupati Atbah Ajak Berpolitik Santun Berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
"Komunitas ini memang masih baru, berawal dari bulan Maret tahun 2020 ini.
Hadirnya komunitas ini karena melihat begitu banyaknya keberagaman khususnya yang ada di Kalbar, sehingga mempermudah kita untuk saling mengenal dan belajar budaya lain," ujarnya.
Sholihin juga mengatakan akan mengurus perijinan komunitas tersebut.
Sehingga akan banyak lagi masyarakat dan khususnya pemuda-pemudi yang bisa ikut bergabung.
Sebagai contoh motivasinya, Sholihin menyatakan untuk mengingatkan bahwa kebudayaan tidak jarang membangun blok-blok yang dapat menimbulkan ketegangan dan bahkan peperangan.
Masyarakat terutama yang mempunyai karakter multi-etnis dan multi-agama perlu senantiasa menggali wawasan kebangsaannya untuk menghindari ketegangan-ketegangan baru.
Dengan itu, selain mempelajari ilmu budaya masing-masing, program unggulan yang sedang mereka jalankan ialah pembuatan batik multi etnis yang terdiri dari Melayu, China, Dayak, Jawa dan Madura.
Serta mengolah produk daur ulang dari sampah-sampah organik menjadi bahan yang bermanfaat.
• Dukungan Keluarga dan Tetangga Jadi Penyemangat Warga Sintang Ini Sembuh dari Corona
• Upaya Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Sepauk Sintang Terkendala Arus Deras
Satu diantara produk yang tengah ketua komunitas tersebut lakukan ialah pembuatan film karya anak bangsa, yang berjudul "bede".