Covid-19 Belum Reda, Peneliti Ungkap Peluang Virus G4 Flu Babi Jenis Baru Jadi Pandemi, Ini 7 Alasan
Di tengah pandemi Covid-19 yang belum mereda, kini muncul virus G4 yang merupakan flu babi jenis baru.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, BEIJING - Virus corona atau Covid-19 yang menjadi pandemi dunia kini belum juga mereka.
Virus yang pertama kali muncul dari Wuhan, China ini kini telah menginfeksi 10,5 juta jiwa dengan korban meninggal telah mencapai 511 ribu jiwa.
Di tengah pandemi Covid-19 yang belum mereda, kini muncul virus G4 yang merupakan flu babi jenis baru.
Yang mengkhawatirkan, virus jenis baru ini diyakini para peneliti punya peluang untuk menjadi pandemi baru di dunia.
Virus bernama resmi G4 EA H1N1 sudah menginfeksi 10,4 persen sampel pekerja di industri babi hingga Selasa (30/6/2020), sedangkan 4,4 persen sampel populasi umum juga sudah terpapar.
Dengan demikian, virus baru ini baru masuk kategori "berpotensi jadi pandemi" yang artinya masih banyak kemungkinan bisa terjadi.
• MENGENAL VIRUS G4 - Flu Babi Jenis Baru Muncul di China & Berpotensi Pandemi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Forbes pada Selasa (30/6/2020) yang mengutip jurnal Proceeding of National Academic of Science (PNAS) menyebutkan, ada 7 alasan kenapa virus G4 ini berpotensi jadi pandemi.
1. Sudah beredar di populasi babi China dan semakin jamak
Virus G4 sudah beredar di populasi babi-babi China. Bagian pertama dari studi PNAS menemukannya setelah puluhan ribu tes swab hidung babi di 10 provinsi berbeda China selama 7 tahun.
Sampel-sampel ini serta sampel paru-paru dari babi diperiksa untuk mengetahui adanya berbagai jenis flu.
Dari 2011-2013 varian paling umum dari virus flu EA H1N1 adalah strain genotipe 1 (G1), tapi mutasi pada strain ini akhirnya memunculkan varian genotipe 4 (G4).
Setiap tahun sejak 2014, varian G4 menjadi semakin jamak, melampaui master G1 aslinya untuk menjadi genotipe dominan tunggal dari virus flu EA H1N1 di antara populasi babi China.
2. Virus G4 dapat melekat di reseptor SAα2,6Gal yang mirip manusia
Bagian kedua dari studi PNAS yang merupakan serangkaian percobaan di lab, menemukan virus G4 EA H1N1 dapat terikat dengan reseptor SAα2,6Gal yang mirip manusia.
SAα2,6Gal adalah reseptor yang ada di sel lapisan saluran pernapasan manusia. Dengan melekat di reseptor, virus dapat masuk ke sel-sel manusia.