Pasien Covid-19 Klaster Perbatasan Sembuh, Andon: Semoga Menghilangkan Stigma Negatif di Masyarakat
Selamat atas kesembuhannya . Beliau sudah menjalani perawatan cukup panjang.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Kepala Bagian Pengelola Perbatasan Setda Sintang, Andon merasa bersyukur satu pasien konfirmasi Covid-19 dari klaster perbatasan dinyatakan sembuh.
Dengan kesembuhan Hel Manus, Warga Desa Sungai Bugau, Kecamatan Ketungau Hulu tersebut, Andon berharap dapat menghilangkan stigma negatif di masyarakat, khususnya wilayah perbatasan.
“Selamat atas kesembuhannya . Beliau sudah menjalani perawatan cukup panjang. Pada akhirnya, mudah-mudahan ini kluster terakhir dari perbatasan. Puji Tuhan beliau dinyatakan sembuh. Mudah mudahan ini dengan kesembuhan Hel Manus ini dapat mengembalikan situasi dan kondisi stigma negatif yang masih kuat di perbatasan,” kata Andon.
• Cegah Penyebaran Virus Covid-19, Satbrimob Polda Kalbar Lakukan Penyemprotan Disinfektan Eco Enzym
Menurut Andon, sejak ditemukan satu kasus konfirmasi positif klaster perbatasan, masyarakat di perbatasan tidak bersedia menerima para pelintas batas yang baru datang dari Malaysia lewat jalur tikus.
Hal ini menyulitkan tim gugus tugas kecamatan Ketungau Hulu, ditambah lagi di sana belum ada rumah singgah.
Sehingga, setiap ada pelintas batas yang masuk, baik itu warga perbatasan maupun luar Kabupaten Sintang, harus langsung dievakuasi ke kota kabupaten.
“Gugus tugas kecamatan, puskesmas agak sedikit ekstra untuk menangani pelintas yang notabene rata-rata penduduk setempat. Dengan kesembuhan ini, mudah mudahan membantu menghilangkan stigma negatif di masyarakat. apalagi di perbatasan belum ada rumah singgah, sehingga kapan pun dan di manapun harus kami evakuasi ke Sintang,” ungkap Andon.
Andon menyebut, pemerintah Malaysia gencar melakukan penelusuran kontak pasca satu warga Indonesia terkonfirmasi corona usai pulang dari Malaysia.
“Malaysia melakukan traccing sangat luar biasa. Kalau ada yang nekat didenda 10 ribu ringgit. Bagi majikan di sana yang masih menyembunyikan PMI dikenakan denda. Pelintas sulit diatasi, karena pemerintah Malaysia gencar. Mudah mudahan dengan ini kami lebih gencar sosialisai sehingga ketika ada PMI pulang bisa diterima di lingkungannya, dan yang sudah sembuh bisa diterima oleh masyarakat," harap Andon.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut: