Kadis Pendidikan di Jakarta Diteriaki Bohong Orang Tua Siswa saat Jelaskan PPDB Jalur Zonasi
Akibatnya pertemuan itu sedikit terganggu ditengah-tengah liputan sejumlah media yang disiarkan secara langsung
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Polemik terkait pelaksanaan PPDB jalur zonasi basis kelurahan di Jakarta dikeluhkan sejumlah orang tua siswa.
Tidak hanya itu saja, bahkan dalam pertemuan orang tua siswa dengan sejumlah guru di acara konpres seorang pria tiba-tiba berteriak 'bohong' saat Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Jakarta Nahdiana menjelaskan penerimaan peserta didik baru (PPDB) melalui jalur zonasi, Jumat (26/6/2020).
Akibatnya pertemuan itu sedikit terganggu ditengah-tengah liputan sejumlah media yang disiarkan secara langsung melalui akun YouTube Disdik DKI Jakarta, yakni radiodisdik jakarta.
• Pendaftaran PPDB Sumut Peserta Khusus Jalur Zonasi ppdb.disdik.sumutprov.go.id, Besok Hari Terakhir
Dari siaran tersebut, peristiwa itu bermula saat Nahdiana menjawab pertanyaan wartawan.
Nahdiana menjelaskan, PPDB jalur zonasi di Jakarta menggunakan basis kelurahan.
"Zonasi sistemnya adalah berbasis tadi, jarak dan zonasi di Jakarta diatur berdasarkan jarak dari rumah ke sekolah dengan menggunakan jarak antar-kelurahan," ujar Nahdiana.
Pria yang mengaku orangtua siswa itu kemudian langsung berteriak, menginterupsi pernyataan Nahdiana.
"Ini bohong, jarak tidak diperhitungkan. Saya orangtua murid. Indonesia dibohongi. Saya berani ditahan. Tidak ada jarak dalam zonasi, hanya usia," teriak pria tersebut.
• Wali Kota Pontianak Edi Kamtono Ajak Pemuda Perangi Narkoba
Seorang pria berpakaian pegawai negeri sipil (PNS) kemudian menghampiri pria yang berteriak.
"Bapak hormati kami," kata dia.
"Bapak enggak menghormati orangtua murid. Ribuan enggak bisa masuk sekolah. Tahan saya silakan," timpal pria mengaku orangtua murid itu sambil berteriak.
Nahdiana kemudian ingin memberi penjelasan.
"Saya jelaskan ya," kata Nahdiana.
• PPDB SMP Deli Serdang, Pendaftaran Online 4 Jalur di ppdbsmpdeliserdang.com, 27 Juni Terakhir
Namun, pria tersebut sepertinya dibawa menjauhi ruang konferensi pers. Sebab, teriakannya semakin tak terdengar.
Setelah situasi kondusif, Nahdiana kembali menjelaskan sistem PPDB di Jakarta.