Apa Benar Kencing Manis Bisa Menyebabkan Kaki Diamputasi? Cek Yuk!

Berdasarkan Riskesdas 2018, prevalensi DM di Indonesia tertinggi ditemukan pada kelompok umur 55-64 tahun, yaitu sebesar 6,3%.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
dr Chelwy Joycestio Vrixander dan Eric Herrianto Dwiputra SKed 

Mengenai kaki sendiri, berikut ada beberapa hal yang harus diperhatikan penyandang diabetes untuk menghindari luka kaki diabetik, yaitu:

1. Hindari berjalan tanpa alas kaki, dengan kaus kaki namun tanpa alas kaki, maupun sandal tipis, di dalam maupun di luar ruangan.

2. Hindari penggunaan sepatu tanpa kaus kaki.

3. Tidak disarankan penggunaan zat kimia ataupun plester untuk membuang kapalan kaki.

4. Periksa sepatu yang digunakan. Jangan menggunakan sepatu ketat maupun dengan tepi yang tajam.

5. Menggunakan minyak dan krim pelembab dapat diberikan pada kulit kering, tetapi tidak pada sela-sela jari kaki.

6. Penggantian kaus kaki setiap hari.

7. Hindari penggunaan kaus kaki yang ketat atau setinggi lutut.

8. Kuku kaki dipotong tegak lurus.

9. Kapalan dan kulit yang menonjol harus dipotong di layanan kesehatan.

10. Cuci kaki setiap hari (dengan air <37oC), dan keringkan secara berhati-hati, terutama di sela-sela jari kaki.

11. Periksa kaki secara keseluruhan, termasuk seluruh permukaan telapak kaki dan sela-sela jari kaki. Periksakan kaki juga secara teratur ke penyedia layanan kesehatan.

12. Memberitahukan penyedia layanan kesehatan apabila terdapat luka pada kaki.

Nah, dengan begitu, semuanya kembali lagi ke poin yang paling penting ya sobat, yaitu kontrol gula darah!

Kontrol gula darah yang baik akan mengurangi risiko komplikasi-komplikasi yang berbahaya, seperti kaki diabetik.

Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat bagi Tribunners sekalian! Terimakasih.

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved