Sujiwo Ajukan Mundur
RESPONS Gubernur Sutarmidji Soal Langkah Pengunduran Diri Sujiwo dari Wakil Bupati Kubu Raya
Gubernur Kalbar menjelaskan terkait tupoksi wakil yang harus dijalankan memang memerlukan kerja serta usaha yang juga besar.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji merespons keputusan Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo yang mengambil langkah-langkah pengunduran diri dari jabatannya.
Ia berharap Sujiwo tidak meneruskan niatnya untuk mundur sebagai Wakil Bupati Kubu Raya.
Kemudian tetap meneruskan tugasnya hingga masa jabatannya berakhir.
"Kalau saya si jangan dan tak gampang mundur. Selisih itu biasa dan belum tentu Mendagri setuju," ujarnya, Senin (22/6/2020).
• BUAH Komitmen Gubernur Sutarmidji | Kalbar Miliki 214 Desa Mandiri & Sisa 12 Desa Sangat Tertinggal
• PERNYATAAN Tegas Gubernur Sutarmidji | Sultan Hamid II Pengkhianat atau Pahlawan? Simak Pemaparannya
"Saya sudah kasi pandangan ke Pak Muda juga ya kita lihat proses. Surat diajukan ke Bupati nanti Bupati ke saya setelah itu DPRD. Tapi kalau saya, janganlah," tegasnya.
Ia mengatakan tugas-tugas sebagai wakil sesuai undang-undang, salah satunya adalah mengawasi tindak lanjut pemeriksaan.
Baik itu eksternal, termasuk kedisiplinan pegawai, bidang pemuda olahraga, Satpol PP, dan terkait lingkungan.
Itu menjadi salah satu tugas yang harus dilakukan oleh seorang wakil, baik itu Wakil Gubernur, Wali Kota dan Bupati.
"Jangan sampai tidak didukung dengan anggaran yang baik karena tugas Wakil juga banyak."
"Seperti saya sekarang bersama Wakil, selalu dikoordinasikan bersama dan sebenarnya kalau dijalankan dengan baik tugas Wakil itu tidak mudah," ujarnya.
Sutarmidji mengaku jika tugas Wakil Bupati memang tidaklah gampang untuk dijalankan.
Ia mengaku tidak menyetujui niat Sujiwo mundur dari Wakil Bupati Kubu Raya.
Gubernur Kalbar menjelaskan terkait tupoksi wakil yang harus dijalankan memang memerlukan kerja serta usaha yang juga besar.
Karena ia pun pernah berada di posisi Sujiwo saat menjabat sebagai Wakil Wali Kota Pontianak.
"Sayekan pernah jadi wakil. Jaman saya wakil almarhum Pak Buchari saya jalankan tugas saya dan yang tidak dijalankan Wali Kota saya jalankan."
"Setelah itu saya laporkan apa saja yang telah saya lakukan kepada Wali Kota. Kalau penyusunan anggaran selalu koordinasi," pungkasnya.

Alasan Sujiwo Mundur
Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo mengatakan bahwa dirinya telah melaporkan kepada Bupati Kubu Raya dan Gubernur Kalimantan Barat, serta DPP PDIP Kalbar tentang pengunduran dirinya sebagai pejabat Wakil Bupati.
Meski belum adanya laporan tertulis tentang pengunduran itu, namun dikatakan Jiwo sudah memberi tahu melalui media sosial.
"Saya sudah menyampaikan ke Bupati dan Gubernur meskipun lewat WA. Sedangkan ke DPP PDIP melalui keterangan tertulis."
"Bahkan Gubernur dan DPD saya juga melarang dan marah kepada saya," kata Jiwo, Sabtu (20/6/2020).
"Insya Allah hari Senin (20/6/2020) secara resmi saya akan sampaikan surat pengunduran diri tertulis kepada partai pengusung dan juga kepada media, terserah disetujui atau tidak, terserah."
"Jika disetujui maka sampai ke pleno DPRD hingga ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)," timpalnya.
Pernyataan itu dikatakan Jiwo sudah menjadi pilihan terbaiknya.
Bahkan diungkapkan dia keinginan untuk mengundurkan diri itu sudah sejak lama dipendamnya.
Namun karena ketidaktahanan menampung keinginan itu, polemik ini pun baru terungkapkan di publik.
"Alasan saya mundur sebenarnya sebelum pelantikan kami itu sudah dikhianati, maka saya akan utarakan nanti."
"Ayo kita duduk bersama Bupati dan Sekda dan saya minta sejujur-jujurnya atas kelakuannya," kata Politisi PDIP itu.
Meski Jiwo telah menyatakan untuk mengundurkan diri.

Namun Jiwo mengatakan akan terus mengabdi dan memperjuangkan masyarakat Kubu Raya dan bahkan Kalimantan Barat.
Walaupun tidak harus melalui jalur dari Wakil Bupati ataupun Bupati.
Hal itu dilakukan Jiwo lantaran rasa kecintaannya terhadap masyarakat dan daerahnya.
"Saya mohon doa dan dukungannya daripada saya bertahan sebagai Wakil Bupati, tetapi diperlakukan tidak seperti Wakil Bupati."
"Sedangkan harapan rakyat begitu besar hingga saya tak bisa penuhi harapan itu, mendingan saya berjuang melalui jalur lain."
Akibat polemik yang semakin mendalam, Wakil Bupati Kubu Raya ini pun memaparkan tentang pengabdiannya kepada masyarakat sejak menjabat sebagai Wakil Bupati.
"Saya telah berjuang untuk masyarakat dan 80 persen dari dana pribadi dan politik saya."
"Saya bisa mengabdi kepada masyarakat tanpa menjadi Wakil Bupati Kubu Raya. Saya sedih dan terharu tapi saya bangga kepada kalian semua," bebernya.
Meski emosionalitas yang tinggi, namun Jiwo tetap menampakkan profesionalitasnya di hadapan publik.
Ia meminta kepada masyarakat Kubu Raya agar tidak melakukan kegaduhan di tengah polemik yang terjadi saat ini.
Lantaran Ia tidak ingin gejolak politik di Kubu Raya semakin membesar.
"Masyarakat jangan gaduh agar proses tetap berjalan dengan baik dan agar kondisi tetap kondusif," tuturnya.

Jawaban Muda Mahendrawan
Muda Mahendrawan buka suara soal 'polemik' wacana pengunduran diri sang Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo.
Saat dikonfirmasi, Muda Mahendrawan yang kini tercatat dua kali menjadi bupati Kubu Raya itu terlihat enggan menanggapi kemunduran rekan kerjanya itu.
Terkait rencana pengunduran diri Sujiwo dari kursi jabatan Wakil Bupati Kubu Raya itu, ia juga mengklarifikasi tudingan yang diarahkan kepadanya.
“Tidak usahlah (komentar). Harap maklum,” kata Muda Mahendrawan dikutip dari Kompas.com yang memintai keterangannya pada Sabtu (20/6/2020) malam.
Muda mengungkapkan alasannya untuk tidak terlebih dulu mengomentari perihal tersebut.
Menurut dia, saat ini, Kabupaten Kubu Raya khususnya, masih dikepung pandemi virus corona Covid-19.
Karena itulah, dia berpendapat jika polemik ini terus digulirkan, maka akan berimbas negatif.
Dan bahkan bukan tak mungkin meningkatkan keresahan di tengah masyarakat.
Muda Mahendrawan juga menegaskan, pihaknya menurutnya kini tengah fokus dengan upaya-upaya pencegahan dan penanganan virus corona Cobid-19 di.
“Kita kan mesti ada sense of crisis,” pungkas Muda. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak