KHAZANAH ISLAM

NIAT Sholat Gerhana Matahari dan Panduan Sholat Kusuf Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020

Gerhana Matahari sendiri merupakan peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Rizki Fadriani
Gerhana Matahari 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Fenomena alam akan terjadi di bumi Indonesia.

Fenomena tersebut, yakni Gerhana Matahari Cincin (GMC).

Gerhana Matahari sendiri merupakan peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi.

GMC sendiri akan berlangsung pada 21 Juni 2020.

 Ini bisa diamati di sebagian Afrika bagian Utara dan Timur, Asia (termasuk Indonesia), dan Samudra India.

Dengan adanya peristiwa tersebut, umat Islam pun dianjurkan untuk melaksanakan sholat sunnah gerhana/salat Kusuf.

Pelaksanaan salat gerhana diawali berniat di dalam hati hingga salam, dilanjutkan khutbah.

Lalu, bagaimana tata cara menegakkan salat gerhana/salat Kusuf?

Ribuan Umat muslim saat melaksanakan sholat gerhana matahari di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (9/3/2016). Salat Kusuf dijadwalkan mulai pukul 07.30 WIB. Sebanyak 10.000 jemaah diprediksi akan memadati Masjid Istiqlal. Salat itu akan diimami oleh Ahmad Husni Ismail, sementara khotbah akan disampaikan langsung oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasarudin Umar.
Ribuan Umat muslim saat melaksanakan sholat gerhana matahari di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (9/3/2016). Salat Kusuf dijadwalkan mulai pukul 07.30 WIB. Sebanyak 10.000 jemaah diprediksi akan memadati Masjid Istiqlal. Salat itu akan diimami oleh Ahmad Husni Ismail, sementara khotbah akan disampaikan langsung oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasarudin Umar. (TRIBUNNEWS.COM/JEPRIMA)

Berikut tata cara shalat gerhana, dilansir Tribunnews.com dari Kemenag:

a. Berniat di dalam hati, menjadi imam atau ma’mum.

Bacaan niat shalat gerhana:

 أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ / لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى 

b. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana salat biasa;

c. Membaca doa iftitah dan berta'awudz kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih).

Sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: “Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana.” (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved