Mitos Saat Gerhana Matahari Ketika Sedang Hamil, Bolehkah Ibu Hamil Melihat Gerhana Matahari?

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kala terjadinya gerhana, baik gerhana matahari maupun gerhana bulan karab dikaitkan dengan mitos-mitos oleh masyarakat.

Bahkan yang kerab kita dengar adalah mitor gerhana yang berkaitan dengan ibu hamil.

Melansir dari Surya.com banyak terdengar dikalangan masyarakat bahwa mitos saat terjadi gerhana akan berpengaruh pada bayi yang dikandung apabila seorang ibu hamil keluar rumah melihat gerhana.

• Bacaan Niat Sholat Gerhana & Tata Cara Sholat Gerhana Matahari Berjamaah dan Sholat Sendiri 21 Juni

Jika ditelusuri, mitos ini berasal dari bangsa Aztec.

Mereka percaya bahwa gerhana adalah gigitan di wajah bulan atau matahari.

Jadi bila seorang ibu berada di luar rumah dan melihat gerhana bulan atau matahari, hal yang sama akan terjadi pada bayinya.

Untuk menghindarinya, si ibu diharuskan membawa suatu benda logam, seperti peniti, di celana dalamnya.

Ibu juga dilarang menyentuh perutnya selama gerhana berlangsung.

Bangsa Eropa pada abad pertengahan bahkan percaya kalau bersetubuh di saat gerhana bulan atau matahari, akan melahirkan anak yang jelek dan dirasuki setan.

Mitos-mitos dan takhayul ini tidak berdasar.

Oleh karena itu, tidak perlu khawatir berlebihan yang malah bisa menaikkan tekanan darah dan justru berbahaya bagi buah hati di kandungan.

Semua pantangan saat gerhana berlangsung seperti harus membawa benda tajam, tentu saja hal itu tak berdasar

Namun, ada salah satu kepercayaan masyarakat soal gerhana matahari yang ternyata bisa dijelaskan secara ilmiah

Melihat gerhana matahari cincin secara langsung bisa membahayakan mata, ternyata bukanlah mitos belaka

• Waktu Terjadinya Gerhana Matahari di Pontianak, Ketapang, Putussibau, Sintang & Wilayah Kalbar Lain

Melansir dari Hellosehat, penyebab mengapa melihat gerhana matahari cincin secara langsung berbahaya bagi mata ternyata cukup sederhana