Virus Corona Masuk Kalbar

Tanggapi Isu Virus Corona Dikaitkan dengan PKI, Sutarmidji: 'Jangan Dengar Cerite Ngerampot'

Menurut yang mereka percayai, rapid test adalah cara komunis memasukkan zat dalam tubuh mereka.

Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK/ANESH VIDUKA
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji angkat bicara terkait kabar bohong atau hoaks soal corona Covid-19 yang beredar di masyarakat.

Hoaks tersebut membuat sejumlah orang percaya jika virus corona Covid-19 tidak nyata atau bohong.

Selain itu, ada juga hoaks yang menyatakan corona berkaitan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI), serta rapid test merupakan upaya komunis memasukkan zat ke dalam tubuh.

Hal itu dipaparkannya pada saat bertemu dengan sejumlah wartawan di kantornya, Jumat (19/06/2020) malam.

Besok Masjid Mujahidin Pontianak akan Gelar Salat Gerhana Matahari

Sebelumnya pula, ia mengunggah status di akun Facebooknya, Bang Midji, soal bantahannya terhadap hoaks corona tersebut, Jumat siang.

Dia bercerita, jika sebelumnya dia menemukan santri yang telah temakan berita bohong.

Santri tersebut merupakan santri yang baru pulang dari pondok pesantren di Jawa.

Saat tiba di Kalimantan Barat, mereka menolak melakukan rapid test.

Padahal, agar bisa kembali ke pesantren tempat mereka menimba ilmu, mereka harus melakukan rapid test.

Menurut yang mereka percayai, rapid test adalah cara komunis memasukkan zat dalam tubuh mereka.

“Sekarang pada mau cepat-cepat rapid test, karena syarat untuk kembali ke pesantren. Begitu rapid test, yang diambil darahnya, baru mereka kaget karena ada yang mengira rapid test itu disuntikkan. Makanya pahami dulu ya,” ucap Sutarmidji kepada wartawan di kantornya, Jumat malam.

Sutarmidji berharap masyarakat tetap waspada dan jangan percaya dengan berita atau informasi hoaks mengenai corona.

Sebab masih ada orang-orang yang mengaitkan virus corona dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Menurut dia, jika PKI bertanggungjawab atas corona, sangat aneh jika PKI ada di seluruh dunia.

“Emang ada ya PKI di Amerika, Italia, Prancis, Arab Saudi? Ade-ade, jak. Jangan dengar cerite ngerampot,” ujar Sutarmidji.

Live Streaming Ustadz Abdul Somad Official, Rocky Gerung Bicara tentang Ustadz Akal Sehat (UAS)

Kasus Covid-19 di Kalbar bertambah

Selain menepis hoaks seputar corona dan PKI, Sutarnidji juga mengumumkan penambahan 14 kasus baru virus corona atau Covid-19 di Kalbar per Jumat siang. Ia juga mengumumkan ada 13 orang sembuh.

Menurut dia, saat ini ada sejumlah daerah yang mengalami peningkatan kasus baru signifikan namun ada juga daerah yang menunjukkan tren kesembuhan.

“Info Covid-19 kita hari ini, ada tambah 14 positif dan 13 sembuh. Beberapa daerah ada peningkatan yang signifikan, tapi ada juga daerah yang banyak sudah sembuh,” kata Sutarmidji.

Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson membenarkan ada 14 kasus konfirmasi corona baru dan 13 orang yang sembuh.

Dia merinci, dari 14 kasus baru itu, 13 kasus diantaranya berada di Kabupaten Sintang dan 1 kasus di Kota Pontianak.

Sementara 13 orang sembuh berasal dari 7 orang di Kota Pontianak, 4 orang di Kabupaten Kubu Raya, 1 orang di Kabupaten Bengkayang dan 1 orang dari Provinsi Bengkulu.

“Sebanyak 14 kasus baru dan 13 orang sembuh itu berdasarkan pemeriksaan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) dan Laboratorium Rumah Sakit Untan,” kata Harisson di kantor gubernur, Jumat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gubernur Kalbar: Ada Warga Tolak Rapid Test, Disebut Upaya PKI Masukkan Zat..."
Penulis : Kontributor Pontianak, Hendra Cipta
Editor : Aprillia Ika

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved