Tribun Pontianak Virtual
Live Talk Tribun Pontianak, Kisah Dokter Asroruddin Bersama Keluarga Sembuh dari Covid-19
Meskipun potensi penularan juga tetap dikhawatirkan, diakuinya bahwa potensi penularan bisa datang dari mana saja yang tidak bisa terdeteksi.
Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Informasi kasus konfirmasi positif covid-19 dr Muhammad Asroruddin merupakan kasus perdana tenaga medis yang muncul ke publik di Pontianak, Kalbar.
Seperti apa kronologi hingga dokter spesialis mata itu bisa terjangkit virus covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri.
Secara runut, dr Asroruddin menyampaikan kisahnya berhasil sembuh dari penyakit covid-19 dalam
Live Talk Tribun Pontianak yang dipandu Pemimpin Redaksi Tribun Pontianak Safrudin melalui aplikasi zoom dan disiarkan secara live dari akun Youtube Tribun Pontianak, Senin (15/6/2020).
Asroruddin menceritakan, dirinya terkonfirmasi pertama kali sebagai pasien covid-19 di Pontianak melalui program screening.
• Live Talk Tribun Pontianak, Simak Cerita Dokter Willy Jalani 31 Hari Isolasi & Sembuh dari Covid-19
Hal tersebut lantaran dirinya bersama dengan tenaga kesehatan yang dekat pasien yang berisiko tertular.
Ketika proses rapid test dirinya bersama dengan beberapa rekannya reaktif igg-nya.
Menurutnya, Igg itu infeksi sudah cukup lama yakni lama lebih dari dua minggu.
“Kemungkinan tertular lebih dari dua minggu. Mengenai penularan juga tidak jelas, ketika covid itu ada kita selalu menggunakan APD dengan lengkap dalam menangani pasien dengan perlindungan level tiga seperti menggunakan azmat, faceshield,” ujarnya.
Pada awalnya karena telah merasa menggunakan seluruh APD dalam menangani pasien, tenang-tenang saja dalam melayani pasien.
Meskipun potensi penularan juga tetap dikhawatirkan, diakuinya bahwa potensi penularan bisa datang dari mana saja yang tidak bisa terdeteksi.

Setelah dinyatakan reaktif rapid test, Ia kemudian langsung mengikuti proses swab dan melakukan isolasi.
Selang dua hari menjalani swab, hasilnya menunjukkan konfirmasi positif.
“Saya kategori pasien tanpa gejala juga tidak, akan tetapi saya pasien dengan gejala ringan."
"Karena sebelumnya saya merasakan ada sakit tenggorokan, batuk ringan dan tidak ada demam,” ujarnya