Tribun Pontianak Virtual
Live Talk Tribun Pontianak, Simak Cerita Dokter Willy Jalani 31 Hari Isolasi & Sembuh dari Covid-19
Willy Brodus merupakan dokter spesialis penyakit dalam yang bertugas aktif di RS Santo Antonius.
Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pemimpin Redaksi Tribun Pontianak Safruddin memandu live talk bersama dua dokter spesialis di Kota Pontianak yang berhasil sembuh dari covid 19 yakni dr Willy Brodus dan dr Muhammad Asrorudin, Senin (15/6/2020).
Selama 1,5 jam, Safruddin mengulik cerita kedua dokter tersebut melalui aplikasi zoom meeting.
Willy Brodus merupakan dokter spesialis penyakit dalam yang bertugas aktif di RS Santo Antonius.
Sebelum dinyatakan terkonfirmasi positif covid 19, Willy Brodus mengatakan tidak memiliki gejala khas penyakit covid-19.
• Daftar 10 Provinsi dengan Kasus Virus Corona Covid-19 Tertinggi di Indonesia
Dirinya cuma menderita sakit di tungkai sebelah kiri akibat dari penyumbatan pembuluh darah.
Sepekan sebelum dirawat dan diisolasi, ia juga melakukan rapid test dan hasilnya negatif.
Selain itu juga tidak ada demam, batuk, sesak nafas, dan penyakit penyerta lain.
Kendati demikian setelah sepuluh hari pasca rapid test yang pertama, Willy kemudian melakukan rapid test yang kedua dan hasilnya menunjukkan reakitf idm positif.
“Karena hasil rapid reaktif sehingga perlu dilakukan swab tenggorokan dan hidung dan hasil diagnosisnya pun positif."
"Saya yang tadinya dirawat di RS Santo Antonius kemudian dipindahkan ke RS dr Soedarso yang merupakan Rumah Sakit rujukan covid 19,” ujarnya.

Saat mendapatkan kabar dinyatakan terkonfirmasi positif covid 19, Willy bercerita mendapatkan suport yang besar dari keluarganya.
Meskipun ketika itu, Istrinya juga tampak tidak begitu kaget termasuk juga anak-anaknya.
Bahkan keluarganya terus memberikan dukungan serta doa agar dapat segera sembuh.
“Kalau respon keluarga tidak begitu kaget, saya lihat istri memang menaruh rasa khawatir tapi tetap beri semangat. Yaa sudah hadapi saja."
"Kalau anak-anak jauh lebih siap dan mereka tidak banyak omong dan memberi semangat,” ujarnya.