Virus Corona Masuk Kalbar
UPDATE Corona - Dua Klaster Covid-19 di Kalbar Tuntas, Pasien 9 Klaster dalam Proses Penyembuhan
Kemudian untuk pasien yang kasus konfirmasi baru setelah dua minggu pertama baru akan diambil swab lagi
Penulis: Anggita Putri | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson memastikan ada dua klaster penyebaran Covid-19 di Kalbar yang sudah tuntas.
Dua klaster itu yakni klaster Kuala Lumpur dan klaster Sukabumi.
Total ada 11 klaster penyebaran Covid-19 di Kalbar.
Dengan tuntasnya dua klaster, masih tersisa sembilan klaster lainnya.
• RAMALAN ZODIAK Hari Ini Senin 8 Juni 2020, Sagitarius Tenggelam di Pikiran & Libra Jadi Penyelamat
• Listrik Gratis, Klaim Voucher PLN dan Diskon Pulsa Listrik di stimulus.pln.co.id dan WhatsApp
Harisson menjelaskan, dari sembilan klaster yang belum selesai satu di antaranya yakni klaster Tim Medis Laboratorium Rumah Sakit (RS) Untan.
Namun perkembangan di klaster ini cukup menggembirakan, karena mayoritas pasiennya sudah sembuh.
Harisson mengatakan, ada 13 pasien Covid-19 pada klaster Laboratorium RS Untan. Saat ini, delapan di antaranya telah dinyatakan sembuh.
"Semuanya dari 13 orang ini merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG). Jadi yang sembuh sudah ada delapan orang. Jadi lima orang masih dilakukan isolasi sambil menunggu swab berikutnya," ujarnya, Minggu (7/6/2020).
Ia mengatakan para pasien yang belum sembuh tersebut menjalani isolasi di unit pelayanan kesehatan yang telah disediakan oleh Pemerintah Provinsi Kalbar.
"Jadi di situlah dinas kesehatan memperhatikan mulai dari kebugaran tubuh dan juga memperhatikan asupan gizi para pasien," ujarnya.
Harisson menjelaskan, banyak yang harus diperhatikan dalam penanganan pasien Covid-19.
Mulai dari sisi penangangan kesehatan oleh para tenaga kesehatan, asupan gizi dari menu pilihan, tempat atau ruang isolasi dan bahkan menyiapkan motivator, serta kegiatan pendukung lainnya untuk meningkatkan imunitas pasien agar bisa cepat sembuh.
Harisson menyampaikan bahwa Pemprov Kalbar punya satu gedung untuk tempat isolasi atau karantina pasien konfirmasi Covid -19 atau pasien reaktif.
Gedung yang disiapkan mempunyai kamar yang berjumlah 40 kamar.
Gedung yang digunakan adalah Gedung Unit Pelatihan Kesehatan (Uplakes) di Jalan 28 Oktober, Siantan Hulu, Pontianak Utara, Kota Pontianak.
"Jadi satu kamar sebenarnya untuk empat orang. Namun kita maksimal satu kamar dua orang dan akan dikelompokkan berdasarkan kategori apakah reaktif, OTG atau kasus konfirmasi," ujarnya.
Ia menyampaikan, saat ini baru ada 36 pasien yang menempati kamar di gedung yang telah disiapkan.
"Jadi sekarang mereka masih satu kamar satu orang. Di situ ada pasien yang reaktif, ada kasus konfirmasi yang baru dinyatakan satu kali hasil swab neagtif dan masih menunggu hasil swab berikutnya," ujarnya.
Harisson mengatakan, Pemprov Kalbar melalui dinas kesehatan dan para tenaga kesehatan yang bertugas benar-benar sangat memperhatikan asupan gizi.
"Lalu setiap dua hari sekali dokter atau perawat memeriksa kesehatan pasien. Kemudian untuk pasien yang kasus konfirmasi baru setelah dua minggu pertama baru akan diambil swab lagi."
"Jadi selanjutnya akan diambil per minggu usai dua minggu pertama," jelasnya.
Ia menjelaskan, selain dilakukan isolasi digedung tersebut, dinas kesehatan juga memperhatikan psikologis pasien, serta melakukan kegiatan senam dan pertemuan dengan tetap menjaga jarak.
"Dalam masa penyembuhan, pasien tidak boleh dibesuk. Kita juga siapkan satu petugas motivator," katanya.
Rektor Bersyukur
Rektor Universitas Tanjungpura Prof Garuda Wiko bersyukur atas kesembuhan delapan tenaga medis di Laboratorium RS Untan.
"Saya berharap yang lainnya juga akan cepat sembuh. Ini merupakan penanganan yang baik dan kerja sama yang harmonis diantara pihak yang memang bertugas menangani yang terpapar Covid-19."
"Kita berharap kedepan tidak terjadi lagi kasus baru atau dari penularan lagi," ujar Prof Garuda kepada Tribun, Minggu (7/6/2020).
Ia mengatakan keluarga besar Civitas Untan tentu terus memberikan dukungan secara moral pada pasien kasus konfirmasi Covid-19 yang merupakan tim medis di Lab RS Untan.
"Kita juga ucapkan terima kasih atas penangan yang cepat dari Diskes Kalbar. Kita memberikan apresiasi kepada tenaga medis kita yang juga telah memberikan dukungan," ujarnya.
Pihak Untan juga terus memberikan dukungan agar para tim medis yang terpapar cepat sembuh tentu harus terus menjaga kondisi dan memperhatikan asupan gizi sesuai arahan gugus tugas di Untan yang memberikan arahan dan terus memberi support untuk para tenaga medis.
Tak Isolasi Pasien
Sementara itu, Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kapuas Hulu melalui Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, telah memutuskan tidak mengisolasi seorang warganya yang terkonfirmasi positif Covid-19 ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Achmad Diponegoro Putussibau.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kapuas Hulu Nazaruddin menyatakan pertimbangan itu karena pasien tersebut dinilai disiplin pada saat melakukan isolasi mandiri. Hal itu terbukti saat yang bersangkutan dinyatakan reaktif berdasarkan rapid test.
Kondisi ini berbeda dengan satu pasien lain di Kapuas Hulu, yang kemudian harus menjalani isolasi di rumah sakit.
"Pasien positif Covid-19 yang pertama kemarin kurang disiplin dan pengawasan dari pihak keluarga pasien kurang maksimal. Sehingga kami semua bersepakat mengisolasi ke rumah sakit Putussibau," ujarnya kepada wartawan, Minggu (7/6/2020).
Kasus terbaru di Kapuas Hulu adalah laki-laki berusia 54 tahun. Kondisi pasien baik. Hanya mengalami gejala ringan berupa merasa meriang.
"Awalnya pasien tersebut diambil rapid test dan hasilnya reaktif pada 14 Mei 2020. Selanjutnya pengambilan sampel swab 18 Mei 2020, dan sampel swab dikirim ke provinsi pada 19 Mei 2020. Hasil pemeriksaan PCR-nya keluar pada 5 Juni 2020," ucapnya.
Nazaruddin menjelaskan, pasien ini tidak punya riwayat perjalanan ke mana-mana.
Tidak pula pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19, bahkan tidak pernah kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Sikap Gugus Tugas Covid-19 Kapuas Hulu mendapat kritik dari anggota DPRD Kapuas Hulu asal Partai Demokrat, Willy Munandar.
Ia pun mendesak agar gugus tugas segera mengisolasi pasien Covid-19 yang dirawat mandiri di rumah pribadi, ke Rumah Sakit Putussibau.
"Untuk penanganan pasien positif COVID - 19 kan sudah ada protapnya tidak bisa kita membedakan latar belakang pasien tanpa terkecuali," ujar Willy.
Apalagi, kata Willy, tidak akan bisa menjamin isolasi mandiri di rumah, yang bersangkutan tidak melakukan interaksi dengan orang lain.
"Jadi disarankan setiap pasien yang sudah positif hasil swab, harus diisolasi ke rumah sakit yang telah ditunjuk pemerintah. Yang bisa diisolasi mandiri dirumah adalah pasien PDP yang kooperatif," ungkapnya. (ang/rul/nur)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak