Virus Corona Masuk Kalbar
Perjuangan Pemuda Asal Sintang Sembuh dari Covid-19, Dwi : Alhamdulillah Bisa Kumpul Keluarga
Selama menjalani isolasi, Dwi banyak melakukan aktivitas olahraga kecil-kecilan, seperti bermain bola sembari berjemur
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Dwi Uci Aprianseno bersyukur setelah dinyatakan sembuh dari corona berdasarkan uji PCR untuk kedua kalinya negatif.
Pemuda berusia 23 tahun asal Desa Rarai, Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, ini akhirnya bisa berkumpul kembali dengan keluarga setelah 44 hari menjalani masa isolasi.
“Rasanya seneng, bersyukur pada Allah SWT, karena bisa sembuh.
Bisa dipertemukan lagi dengan keluarga bisa berkumpul setelah selama 44 hari saya diisolasi,” kata Dwi, Senin (8/6).
Dwi pulang dari Magetan, Jawa Timur, pada 16 April.
Lalu, pada 22 April dilakukan rapid test dengan hasil reaktif.
Dwi langsung diisolasi mandiri di mes diklat BKPSDM Kabupaten Sintang. Swab tenggorokan konfirmasi positif Covid-19 pada 12 Mei 2020.
Dwi langsung dipindah ke ruang isolasi mandiri RSUD Ade M Djoen Sintang.
“Isolasi di diklat selama 16 hari. Kemudian di rumah sakit isolasi 16 hari,”ungkapnya.
• BREAKING NEWS - Setahun Buron,Tersangka Pencabulan Gadis Dibawah Umur di Singkawang Diringkus Polisi
• Dampingi Bupati Pantau Banjir di Tekam dan Telayar, Kapolsek: Kondisi Kesehatan Masyarakat Normal
Selama menjalani isolasi, Dwi banyak melakukan aktivitas olahraga kecil-kecilan, seperti bermain bola sembari berjemur.
“Pagi berjemur, main bola. Diusahakan biar tubuh tetap sehat.
Walaupun positif corona, saya sehat dan yakin sembuh,” katanya.
Saat dinyatakan positif Covid-19, Dwi merasa banyak sekali dukungan dari masyarakat, terutama keluarga yang sesekali menyempatkan menjenguknya dan mengantar makanan ke rumah sakit.
Dukungan itu, sangat berarti baginya selama menjalani isolasi mandiri.
“Tidak ada yang mengucilkan, tetangga juga baik,” katanya.
• 16 Orang Reaktif Rapid Test, Berikut Penjelasan Kepala Dinas Kesehatan Sekadau
Masih ada dua pasien Covid-19 cluster Magetan yang sampai saat ini menunggu hasil swab PCR.
Dwi berpesan, agar jangan berkecil hati.
“Yakin lah pasti kita sembuh. Bagi masyarakat yang rapid test reaktif, jangan takut. Karena rapid test belum tentu positif.
Tolong jangan memberikan stigma negatif pada reaktif rapid test maupun yang positif. Kita harus yakin bisa sembuh.
Buktinya, saya 44 hari isolasi dan alhamdulillah sembuh dengan mengikuti protokol kesehatan dan oleh para dokter,” katanya.
Terakhir, Dwi mengucapkan terima kasih kepada para dokter, perawat, dinas kesehatan dan bupati sintang yang sering menjenguknya selama isolasi di rumah sakit.
“Saya berterima kasih, karena telah menjaga saya, merawat saya sampai sembuh,” tukasnya. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak