Wabah Virus Corona

CEK FAKTA - Corona Virus Adalah Bohong tapi Bakteri Diketahui dari Italia

Informasi yang beredar itu menyebutkan bahwa Italia telah membuktikan bahwa Covid-19 adalah bakteri, bukan virus

Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Muhammad Firdaus
shutterstock
Ilustrasi corona virus (Covid-19) 

Masih dari sumber yang sama, WHO juga tidak melarang otopsi pasien covid-19.

WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merilis pedoman bagi petugas kesehatan untuk melakukan otopsi secara aman terhadap pasien COVID-19 yang terkonfirmasi.

Untuk klaim bahwa “DI ITALIA Obat untuk CORONA VIRUS AKHIRNYA DITEMUKAN dan seterusnya, pada tanggal 26 Mei 2020, sudah pernah dibuatkan artikel periksa fakta di turnbackhoax.id di artikel berjudul “[SALAH] “Italia mengalahkan COVID-19 “Koagulasi intravaskular diseminata” (Trombosis)”.

Antibiotik, di sisi lain, tidak direkomendasikan pada pasien dengan Covid-19 karena penyakit ini disebabkan oleh virus dan antibiotik digunakan untuk mencegah atau mengobati infeksi bakteri.

Namun, akan salah untuk menyarankan bahwa perawatan untuk trombosis saja dapat membantu menyembuhkan Covid-19 .

Banyak yang masih belum diketahui tentang virus dan sejauh ini tidak ada pengobatan atau antivirus yang telah dikenal luas sebagai efektif terhadap Covid-19.

Beberapa penelitian memang menemukan pasien Covid-19 yang mengalami trombosis.

Namun, menyimpulkan bahwa pasien Covid-19 meninggal hanya karena trombosis keliru.

Selain trombosis, pasien Covid-19 kebanyakan meninggal karena pneumonia dan gagal napas.

Menurut WHO, sekitar 80 persen penderita Covid-19 akan sembuh tanpa memerlukan perawatan rumah sakit. Tapi satu dari enam penderita bakal mengalami sakit yang parah.

Dikutip dari BBC, dalam kasus yang parah ini, virus akan menyebabkan kerusakan pada paru-paru sehingga kadar oksigen dalam tubuh menurun dan membuat penderita sulit bernapas.

Untuk meringankan kasus ini, ventilator digunakan untuk mendorong udara, dengan meningkatkan kadar oksigen, ke paru-paru.

Selain itu, ventilator memiliki pelembab udara, yang menambah panas dan kelembaban pada pasokan udara sehingga sesuai dengan suhu tubuh pasien.

Pasien pun diberi obat untuk mengendurkan otot-otot pernapasan sehingga napas mereka dapat sepenuhnya diatur oleh mesin.

Pasien dengan gejala lebih ringan dapat diberi corong yang dikenal sebagai ventilasi non-invasif, karena tidak memerlukan pipa internal.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved