Bupati Jarot Sebut Tes, Telusur dan Isolasi Harus Maksimal Sebelum Memasuki Era New Normal
Kepada Gubernur Kalbar, Sutarmidji, Jarot sempat mengusulkan membuka sekolah bagi daerah pedalaman dan zona hijau.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan, prasyarat utama sebelum memasuki fase new normal pandemi corona adalah sudah maksimalnya tes, telusur dan isolasi terhadap masyarakat yang berpotensi terpapar Covid-19.
“Penanggulangan corona ada dua langkah besar. Pertama TTI. Tes semua yang beresiko tinggi dan seluruh cluster yang diketahui ada yang positif."
"Telusuri riwayatnya, dan isolasi. Itu prasyarat utama sebelum memasuki new normal, kalau Tes, telusur dan isolasi sudah maksimal."
"Sehingga masyarakat yang menjalankan aktivitas di masa corona masih aman, karena tadi orang yang berpotensi menularkan itu sudah kita isolasi semuanya,” beber Jarot, Rabu (3/6/2020).
• Dinkes Lakukan Rapid Test 430 ASN yang Bertugas di Lingkungan Kantor Wali Kota Pontianak
Apabila indikator utama TTI sudah berjalan baik, kapasitas rumah sakit juga ditingkatkan. Saat ini, RSUD Ade M Djoen Sintang tersedia 4 ruang isolasi khusus dan dan puluhan ruang isolasi mandiri.
Pemkab Sintang juga menyiapkan 46 bilik isolasi di komplek gedung serbaguna dan juga menyiapkan satu hotel dengan kapasitas 43 kamar sebagai ruang isolasi mandiri.
“Kalau tempt isolasi cukup, perawatan cukup, TTI sudah maksimal, baru kita berani new normal. Itu pun harus kita siapkan jauh hari. Saat ini tahap persiapan new normal. PCR saya harap sudah ada sebelum new normal,” kata Jarot.
Pemkab Sintang sendiri berencana membeli mobile PCR. Bahkan Pemprov Kalbar berniat membantu separuh dana untuk pembelian alat PCR tersebut untuk penanganan Covid-19 di lima kabupaten di wilayah timur Kalbar.
“Kita putuskan akan memulai tahapan new normal, target per 1 juli, kita kan lihat, awali dulu dengan rumah ibadah."
"Saya akan buat edaran, gereja, katedral, masjid, surau boleh menyelenggarakan ibadah dengan melakukan protokol kesehatan,” katanya.
Kepada Gubernur Kalbar, Sutarmidji, Jarot sempat mengusulkan membuka sekolah bagi daerah pedalaman dan zona hijau.
Namun, usulan itu belum diperbolehkan.
Setelah rumah ibadah, 7 sektor lain juga akan mulai dibuka, seperti industri, transportasi publik, restoran, hotel, pasar tradisional dan modern.
Tapi tetap harus menerapkan protokol kesehatan.
“Sektor ekonomi jalan utama pemulihan pertanian dan perkebunan, sudah kita dorong segera mulai seperti semula,” ujar Jarot. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak