Citizen Reporter
''Meneropong'' Prediksi Gangguan Psikologis ke Depannya Usai Pandemi Virus Corona Covid-19
Diprediksikan akan ada peningkatan angka penyintas gangguan psikologis yang akan muncul. banyak ahli memprediksi pandemi ini akan berlangsung lama
Citizen Reporter
Penulis : Ema Zati Baroroh., M.Psi. - Psikolog
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - "Banyak aspek yang memang terpengaruh karena covid-19 mulai dari fisik,sosial juga ekonomi.
Namun sayangnya, masih sedikit perhatian diberikan pada dampak kesehatan mental saat pandemi ini.
Karena memang saat ini fokus utama yang mendesak adalah berfokus pada upaya penanggulangan virus dan masalah kesehatan.
Di samping juga masalah ekonomi yang dikhawatirkan banyak orang, yang telah banyak berdampak pada tak hanya masyarakat kelas bawah tapi juga masyarakat segala lapisan.
• WHO Ingatkan Ancaman Puncak Virus Corona Gelombang Kedua yang Bisa Cepat Melonjak Kapanpun
Namun ketika pandemi mereda, dan saat memulai melanjutkan kehidupan "normal", baik dengan atau tanpa covid-19.
Diprediksikan akan ada peningkatan angka penyintas gangguan psikologis yang akan muncul.
Hal ini dikarenakan banyak ahli memprediksi pandemi ini akan terjadi dalam jangka waktu lama beberapa bulan ke depan bahkan bertahan selama berbulan-tahun-tahun mendatang.
Menjalani hari-hari ditengah wabah Covid-19 itu tidak mudah, terlebih bagi mereka yang hidup dengan gangguan mental (sedang dalam treatmen).
Selain itu pernah menjalani treatmen pemulian gangguan psikis.
Risiko kambuh sangat mungkin terjadi.
Selian itu jg pada kelompok rentan yg terlibat langsung dengan pandemi ini : pertama para tenaga kesehatan dengan berbagai macam problemanya.
Kemungkinan karena kekhawatiran terinfeksi dan minimnya ketersediaan APD yang memadai.
Kedua orang yang menjalani pengobatan covid-19.
• Pontianak Kalbar Menuju New Normal di Masa Wabah Virus Corona Covid-19, Warga Harus Penuhi Protap
Ketiga ODP dan PDP yang sedang menjalani isolasi, orang2 yang punya kerabat dekat meninggal karena covid-19, dan lain-lain.
Contoh kelompok yang saya sebutkan ini juga sangat rentan terkena gangguan psikologis.
Gangguan yg mungkin terjadi saat bencana adalah kecemasan, depresi, bunuh diri, dan PTSD.
Studi lain dari Kaushal Shah, dkk (2020) menganalisis pola gangguan psikis ketika dunia menghadapi wabah SARS dan MERS.
Beberapa komorbiditas psikiatrik dilaporkan publik.
Seperti depresi, serangan panik, kecemasan, bunuh diri, delirium, dan gejala psikotik.
Jika pola yang sama juga berlaku untuk COVID-19.
Ada kemungkinan tidak lama setelah ancaman infeksi fisik yang telah mereda, akan muncul sekuel baru yaitu gangguan psikologis.
Yang dapat atau meperburuk gangguan mental pada orang yang rentan.
Dan bahkan dapat berefek jg pada masyarakat umumnya karena menghadapi banyak stresor dalam jangka yang panjang dan terus menerus saat menjalani wabah ini.
• Dokumen yang Harus Dibawa Saat Wisata ke Bali di Tengah Pandemi Virus Corona Covid-19
Sehingga dapat disimpulkan selama pandemi ini memungkinkan setiap orang pada tingkat yang berbeda-beda akan mengalami ketakutan akan tertular, psikosomatik akan gejala yang berkaitan dengan covid-19.
Dan kekhawatiran lain tentang dampak pandemi lain (misal masalah ekonomi).
Sehingga sangat rentan timbulnya berbagai sindroma kecemasan, phobia, psikosomatik, dan ocd. Jg resiko lain yg mengintai adalah depresi.
Hal ini sejalan dengan pendapat prof Dr Malik AlBadri, seorang psikolog an pioner psikologi Islam dunia.
Menurut prof Dr Malik Albadri Mengatakan setelah wabah ini berakhir diprediksikan akan terjadi peningkatan angka gangguan psikologis.
Di antaranya seperti sindroma kecemasan, dan OCD.
Oleh sebab itu pentingnya menjaga kesehatan mental kita saat pandemi ini, khususnya pada kelompok rentan yang telah saya sebutkan di atas.
Semoga pandemi ini segera berakhir, tanpa meninggalkan suatu apapun termasuk bahaya gangguan psikologis yang mengintai.
Salam SEJIWA!!!, Salam Sehat Jiwa!!!," (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838