Citizen Reporter
''Meneropong'' Prediksi Gangguan Psikologis ke Depannya Usai Pandemi Virus Corona Covid-19
Diprediksikan akan ada peningkatan angka penyintas gangguan psikologis yang akan muncul. banyak ahli memprediksi pandemi ini akan berlangsung lama
Contoh kelompok yang saya sebutkan ini juga sangat rentan terkena gangguan psikologis.
Gangguan yg mungkin terjadi saat bencana adalah kecemasan, depresi, bunuh diri, dan PTSD.
Studi lain dari Kaushal Shah, dkk (2020) menganalisis pola gangguan psikis ketika dunia menghadapi wabah SARS dan MERS.
Beberapa komorbiditas psikiatrik dilaporkan publik.
Seperti depresi, serangan panik, kecemasan, bunuh diri, delirium, dan gejala psikotik.
Jika pola yang sama juga berlaku untuk COVID-19.
Ada kemungkinan tidak lama setelah ancaman infeksi fisik yang telah mereda, akan muncul sekuel baru yaitu gangguan psikologis.
Yang dapat atau meperburuk gangguan mental pada orang yang rentan.
Dan bahkan dapat berefek jg pada masyarakat umumnya karena menghadapi banyak stresor dalam jangka yang panjang dan terus menerus saat menjalani wabah ini.
• Dokumen yang Harus Dibawa Saat Wisata ke Bali di Tengah Pandemi Virus Corona Covid-19
Sehingga dapat disimpulkan selama pandemi ini memungkinkan setiap orang pada tingkat yang berbeda-beda akan mengalami ketakutan akan tertular, psikosomatik akan gejala yang berkaitan dengan covid-19.
Dan kekhawatiran lain tentang dampak pandemi lain (misal masalah ekonomi).
Sehingga sangat rentan timbulnya berbagai sindroma kecemasan, phobia, psikosomatik, dan ocd. Jg resiko lain yg mengintai adalah depresi.
Hal ini sejalan dengan pendapat prof Dr Malik AlBadri, seorang psikolog an pioner psikologi Islam dunia.
Menurut prof Dr Malik Albadri Mengatakan setelah wabah ini berakhir diprediksikan akan terjadi peningkatan angka gangguan psikologis.
Di antaranya seperti sindroma kecemasan, dan OCD.