Virus Corona Masuk Kalbar

4 Tenaga Medis Sambas Reaktif, DPRD Minta Dinkes Evaluasi Pelayanan Kesehatan Covid-19

ekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Sambas, Erwin Johana meminta Dinas Kesehatan dan Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sambas mengevaluasi pelayanan.

TRIBUNPONTIANAK/M WAWAN GUNAWAN
Sekretaris Komisi 2 DPRD Kabupaten Sambas, Erwin Johana, saat menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Inisiatif DPRD Kabupaten Sambas, siang tadi di gedung DPRD Kabupaten Sambas, Selasa (10/3/2020). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Sambas, Erwin Johana meminta Dinas Kesehatan dan Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sambas mengevaluasi pelayanan kesehatan untuk pasien Covid-19, Orang Tanpa Gejala (OTG), Pasien Dalam Pemantauan (PDP) dan Orang Dengan Pemantauan (ODP).

Ia ungkapkan, dengan adanya empat orang tenaga medis yang reaktif Covid-19 setelah dilakukan rapid test, maka untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tidak salah jika harus dilakukan evaluasi.

Evaluasi dilakukan terhadap pelayanan kesehatan kepada pasien Covid-19, Orang Tanpa Gejala (OTG), Pasien Dalam Pemantauan (PDP) dan Orang Dengan Pemantauan (ODP).

"Tidak ada niatan lainnya, kami meminta untuk pelayanan kesehatan terhadap pasien Covid-19, Orang Tanpa Gejala (OTG), Pasien Dalam Pemantauan (PDP) dan Orang Dengan Pemantauan (ODP) itu agar bisa di evaluasi," ujarnya, Jumat (29/5/2020).

"Dari data yang dirilis oleh Dinkes, ada empat orang tenaga kesehatan yang reaktif Covid-19. Maka ini harus kita beri perhatian yang serius, terlebih lagi di Sambas saat ini sudah ada dua pasien positif Covid-19," katanya.

Update Covid-19 - ODP, PDP dan Orang Selesai Dalam Pemantauan di Kabupaten Sanggau

Ditegaskan Erwin, permintaan evaluasi itu dikarenakan mereka tidak ingin ada tenaga kesehatan yang sudah berjuang habis-habisan di garda terdepan lalu menjadi korban dari pandemi Covid-19.

"Ini bentuk perhatian kita DPRD kepada para tenaga medis di Kabupaten Sambas,” ungakpnya.

“Meski dari penjelasan para dokter bahwa orang yang reaktif itu belum tentu positif, tapi asas kehati-hatian kita harus di ke depankan," tegasnya.

"Karena tenaga kesehatan juga merupakan bagian penting dari upaya untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus Covid-19," kata dia.

Update Data Covid-19 Kayong Utara Jumat (29/5/2020): OTG Naik Jadi 15 Orang

Di tambahkan Erwin, saat ini Pemkab juga sudah mengalokasikan dana untuk insentif tenaga kesehatan Kabupaten Sambas yang berjuang melawan pandemi Covid-19.

Karenanya, untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Ia meminta Pemkab juga mengalokasikan jika sewaktu-waktu hal-hal tidak diinginkan terjadi.

"Selain insentif, hal-hal lainnya juga harus kita perhatikan. Mudah-mudahan tidak ada tenaga kesehatan kita yang hasil swab-nya dinyatakan positif,” tuturnya.

“Tapi jika ada, maka Pemkab harus menyiapkan insentif tambahan, untuk tenaga medis tersebut," katanya.

BREAKING NEWS - Jual Sabu, Manula Berinisial BH Tertangkap Direktorat Resnarkoba Polda Kalbar

"Tentu insentif itu tidak setimpal dengan apa yang sudah di perjuangkan dia, tapi itu sebagai bentuk kepedulian kita, kebersamaan dan solidaritas kita dalam menghadapi dan memutuskan mata rantai penyebaran virus Covid-19," tutup Erwin. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved