Wabah Virus Corona
DOKTER Khawatir Surabaya Bisa Jadi Wuhan, Terbongkar Fakta Mengejutkan
Indonesia masih terus bejuang menhadapi pandemi virus corona yang sudah menyebar di 34 provinsi. Belakangan wilayah Jawa Timur menunjukkan....
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Indonesia masih terus bejuang menhadapi pandemi virus corona yang sudah menyebar di 34 provinsi.
Belakangan wilayah Jawa Timur menunjukkan peningkatan kasus pasien positif Covid-19.
Melansir Kompas.com, berdasarkan data pada Rabu (27/5/2020) kota Surabaya menyumbang jumlah kasus terbesar, yakni mencapai 2.216 kasus dari 4.112 kasus di Jawa Timur.
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi mengatakan, Surabaya bisa menjadi seperti Wuhan jika warganya tidak patuh terhadap protokol kesehatan.
Itu karena mayoritas kasus Covid-19 di Jawa Timur ada di Surabaya.
Adapun Sidoarjo dan Gresik yang termasuk dalam wilayah Surabaya Raya menyumbang masing-masing 565 kasus dan 153 kasus.
Tiga daerah di Surabaya Raya ini menyumbang kasus Covid-19 terbanyak diJatim.
"65 persen Covid ada di Surabaya Raya. Ini tidak main-main, Surabaya bisa jadi Wuhan kalau warganya tidak disiplin," kata Joni, Rabu (27/5/2020).
Di Surabaya, ujar pria yang juga menjabat sebagai Dirut RSU dr Soetomo Surabaya ini, transmission rate penyebaran Covid-19 mencapai 1,6.
Artinya, jika ada 10 orang positif Covid-19, dalam sepekan akan bertambah menjadi 16 orang.
Joni mengaku prihatin banyak pasar di Surabaya yang tidak menjalankan physical distancing.
"Terus terang saya menangis melihat pasar-pasar di Surabaya. Saya bandingkan dengan keadaan di rumah sakit," jelasnya.
Dia meminta warga di Surabaya Raya, khususnya di Surabaya, patuh terhadap aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang saat ini diberlakukan untuk kali ketiga, dari 26 Mei sampai 8 Juni 2020.
Perpanjangan PSBB Surabaya Raya ini berdasarkan surat keputusan Gubernur Nomor 188.258/KPTS/013/2020.
Hari ini terdapat tambahan 181 kasus di Jatim, sedangkan total pasien sembuh mencapai 548 orang setelah ada tambahan 26 pasien.