KISAH Haru Anak Yatim Pertama Kali Beli Baju Lebaran di Mal, Karyawan Mal Sampai Menangis

Bagaimana tidak, seumur hidup baru kali ini anak-anak yatim piatu tersebut rasakan kegembiraan membeli pakaian baru untuk hari raya Idul Fitri..

Editor: Marlen Sitinjak
Tangkap layar Facebook/Agus Penyoe
Karyawan toko menangi saat melihat tingkah polos sejumlah anak yatim piatu yang membeli baju lebaran. 

Sebanyak 110 anak yatim ini merupakan anak yang dipilih dari seleksi blusukan yang memang dicari anak yatim atau yatim piatu.

Proses seleksi ini telah dilakukan tim MAI sejak April 2019.

Agus mengatakan bahwa ada 50 relawan MAI yang menemani adik-adik yatim dalam kegiatan 'Belanja Baju Lebaran bersama Adik-adik Yatim'.

"Kami ikut berbahagia. Ikut merasakan apa yang dirasakan oleh adik-adik kita itu. Alhamdulillah MAI bisa mewujudkan impian mereka untuk belanja dan memilih sendiri baju baru untuk Lebaran," ujar Agus.

Agus mengungkapkan bahwa adik-adik yatim yang diajak timnya kebanyakan memang belum pernah ke mal.

Bahkan, ada juga anak yang pusing ketika menginjakkan kaki di dalam mal.

"Jadi, dia di luar mal dan belanjanya dibelikan oleh relawan," ujar Agus.

POTRET Presiden Joko Widodo Sholat Id Berjamaah di Istana Bogor Minggu 24 Mei 2020, Ada Kaesang

Tak hanya itu, kepolosan adik-adik yatim ini terlihat ketika mereka tengah melirik-lirik beberapa potong baju dan sepatu yang tertata pada etalase toko.

Saat adik-adik itu didekati dan diminta memilih baju apa saja yang disukai, Agus mengaku mendengar ada beberapa anak yang mengucapkan: "Boleh kak?", "Tidak dimarahi?", "Tidak apa-apa ini?", "Enggak kok, cuma mau lihat saja".

Salah satu relawan MAI, Fitriddiniyah Alam Nasyrah menyampaikan bahwa tiap anak diberi jatah Rp 500.000 untuk membeli baju.

Dengan demikian, relawan bisa mengarahkan adik-adik yatim untuk mencari baju atau sepatu dengan diskon besar, agar ia bisa mendapatkan banyak barang yang disukai.

Namun, ada seorang anak yang membeli sedikit baju. Ketika ditanya oleh relawan, ia mengaku ingin memberikan sisa uang untuk diberikan kepada ibunya di rumah.

"Ada adik yang tanya 'sisa uangnya berapa?', ditanya kenapa, alasannya biar bisa dikasihkan ke ibunnya," ujar Fitri saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (31/5/2019).

Tak hanya itu, Fitri bercerita bahwa ada juga adik-adik yatim yang takut naik eskalator, ada yang bingung dan takut memilih barang yang disukai, dan ada juga yang tidak bisa pakai sepatu yang kemudian dipakaikan oleh karyawan mall.

"Ada karyawan yang nangis karena tersentuh hatinya, gemetar semua karena ucapan-ucapan polos dari anak-anak ini," ujar Fitri.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved