Idul Fitri 2020

Cara Takbiran Idulfitri Ust Abdul Somad hingga Muhammadiyah, Lengkap Lafal Bacaan Takbir dan Artinya

Meski idulfitri tahun ini dirayakan di tengah wabah corona, suka cita dan euforia kemenangan tetap bergema di dunia, termasuk Indonesia.

GRAFIS TRIBUN PONTIANAK/ENRO
Bacaan Takbir di Malam Takbiran Idul Fitri 1441 H Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab Lengkap Artinya 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Idulfitri 2020 atau 1 Syawal 1441 Hijriah (H) menjadi momen kemenangan umat muslim setelah menjalani ibadah puasa di bulan ramadan.

Meski idulfitri tahun ini dirayakan di tengah wabah corona, suka cita dan euforia kemenangan tetap bergema di dunia, termasuk Indonesia.

Memasuki hari raya idulfitri 1 Syawal, umat muslim dianjurkan untuk banyak berzikir mengagungkan Allah.

Satu di antara caranya yakni melalui bacaan takbir 'Allahu Akbar'.

Ini juga merupakan bentuk syukur atas nikmat yang diberikan kepada Allah.

Pemerintah Indonesia telah mengimbau untuk melakukan salat id di rumah saja bersama keluarga.

Begitupun juga untuk pelaksanaan takbir, diimbau untuk tidak dilakukan secara berkeliling.

Imbauan ini diberikan untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19 di Indonesia.

Kumpulan Ucapan Selamat Idulfitri 2020, 1 Syawal 1441 H Dalam Bahasa Indonesia, Inggris dan Arab

Kapan dimulainya takbiran?

Ustaz Abdul Somad (UAS) menjelaskan, ada dua pendapat dari ulama mengenai waktu dimulainya takbiran.

Pertama, sejak malam setelah maghrib satu hari sebelum salat idulfitri.

Kedua, dimulai saat pagi hari ketika menuju salat id.

"Pertama mulai malam idulfitri, habis maghrib sampai besok khatib salat idulfitri naik mimbar,” kata Ustaz Abdul Somad.

"Pendapat kedua ketika pagi, mau berangkat mau menuju tempat salat id, itulah baru bertakbir," terangnya.

Setelah salat idulfitri selesai, maka setelah itu tidak ada lagi takbir.

Berbeda dengan idul adha yang mana ada hari tasyrik.

Selama hari tasyrik itu masih disunnahkan untuk mengumandangkan takbir.

"Sampai khatib naik mimbar, setelah itu habis tidak ada takbir, yang takbir hari pertama, hari kedua, hari ketiga itu idul adha, 11, 12, 13, Wallahu A'lam Bishawab," tutup Ustaz Somad.

Bagaimana lafaz takbir ied yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah?

Muhammadiyah dalam situs resminya menjelaskan, lafadz takbir ’Ied yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw adalah:

a. Lafadz takbir ‘Id seperti disandarkan kepada Ibn Mas’ud, ‘Umar ibn al-Khattab dan ‘Ali ibn Abi Thalib, di antaranya adalah sebagai berikut:

اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ.

“Allahu akbar allahu akbar, la ilaha illallah wallahu akbar alllahu akbar walillahil hamd”.

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan bagi Allah-lah segala puji”.

Lafaz tersebut berdasar berdasarkan hadits riwayat Ibn Abi Syaibah, Mushannaf, tahqiq: Kamal al-Hut, juz 1 hlm 490 no. 5650, 5651, 5653. Ibn al-Mundzir, Al-Awshat, juz 7, hlm 22 no: 223, hlm 23, 24, 25 no:224, 225, 226).

Ucapan Allahu Akbar dalam takbir ‘Ied pada redaksi hadits di atas jelas hanya diucapkan dua kali, tidak tiga kali.

b. Lafadz takbir ‘Ied sesuai hadits riwayat Abdur Razaq dari Salman dengan sanad yang shahih, yang mengatakan:

كَبِّرُوْا، اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا

Artinya: “Bertakbirlah: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Sungguh Maha Besar. (lihat ash-Shan’aniy, Subul as-Salam, Juz II: 76).

كَبِّرُوْا، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا

Artinya: “Bertakbirlah: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Sungguh Maha Besar. (lihat al-Baihaqi,Sunan al-Kubra, Juz III: 316).

Sementara itu, ada pula bacaan takbir yang lebih panjang lagi, yaitu Allahu Akbar Kabira wal-hamdu lil-Lahi katsira … dan seterusnya sampai wa lau karihal-kafirun, musyrikun dan lain-lain.

Berikut lafal lengkapnya.

اللّه أكْبَرُ كَبيراً، والحَمْدُ لِلَّهِ كَثيراً، وَسُبْحانَ اللَّهِ بُكْرَةً وأصِيلاً، لا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَلا نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدينَ وَلَوْ كَرِهَ الكافِرُون، لا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الأحْزَابَ وَحْدَهُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللّه واللَّهُ أكْبَرُ

“Allahu akbar kabira, wal hamdulillahi katsira, wa subhanallahi bukrataw wa ashila, la ilaha illallah, wa la na’budu iyyahu mukhlisina lahud din, wa law karihal kafirun, la ilaha illlallah wahdah, shadaqa wa’dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzab wahdah, la ilaha illallah wallahu akbar”.

Warga menyulut meriam karbit di tepian sungai kapuas, kawasan banjar Serasan, pontianak, Kalbar, Sabtu (24/6/2017). Permainan meriam karbit merupakan tradisi masyarakat kota Pontianak yang dibunyikan pada malam takbiran. Seiring berjalannya waktu, permainan meriam karbit kemudian diperlombakan yang dikemas dalam festival meriam karbit yang di gelar Forum Meriam Karbit bekerjasama dengan pemerintah kota Pontianak, pada festival meriam karbit Idul fitri 1438H ini di ikuti oleh 259 batang meriam karbit yang terbagi dalam 44 kelompok.
Warga menyulut meriam karbit di tepian sungai kapuas, kawasan banjar Serasan, pontianak, Kalbar, Sabtu (24/6/2017). Permainan meriam karbit merupakan tradisi masyarakat kota Pontianak yang dibunyikan pada malam takbiran. Seiring berjalannya waktu, permainan meriam karbit kemudian diperlombakan yang dikemas dalam festival meriam karbit yang di gelar Forum Meriam Karbit bekerjasama dengan pemerintah kota Pontianak, pada festival meriam karbit Idul fitri 1438H ini di ikuti oleh 259 batang meriam karbit yang terbagi dalam 44 kelompok. (TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA)

Namun demikian, Muhammadiyah berpendapat, belum menemukan dasar atau dalil yang secara jelas menuntunkan bertakbir hari raya dengan lafaz demikian.

Di sisi lain, lafal takbir yang panjang tersebut ditemukan dalam hadis yang menunjukkan bacaan zikir pada akhir pelaksanaan shalat.

Selain itu, juga ditemukan pada sebuah hadist yang berkaitan dengan kepulangan Rasulullah dari perang, haji atau umrah.

Lafadz-lafadz yang terkandung dalam kedua hadis tersebut bukan dikhususkan untuk dibaca sebagai lafadz takbir pada hari raya idulfitri maupun idul adha. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tata Cara Takbiran Idul Fitri, Lengkap dengan Lafal Bacaan Takbir dan Artinya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved