Doa Malam Akhir Ramadhan yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW dan Doa Sambut Idul Fitri
Berdoa adalah cara terbaik untuk memohon ampunan serta pertolongan kepada Allah SWT.
Penulis: Rizky Zulham | Editor: Rizky Zulham
Bismillahirrahmanirrahim...
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berdoa adalah cara terbaik untuk memohon ampunan serta pertolongan kepada Allah SWT.
Sejatinya, sejak 10 hari terakhir Ramadhan banyak dijadikan sebagai malam-malam penuh khidmat menjalankan ibadah di bulan suci.
Dimana di dalamnya terdapat berkah dan rahmat dari Allah SWT yang satu di antaranya adalah "Laulatul Qadar".
Mengutip situs dalamislam.com, Pada 10 Malam Terakhir Ramadhan Sejatinya, tidak ada tempat untuk menyandarkan harapan kita selain pada Allah.
Allah menjadi satu-satunya tempat kita untuk meminta dan bergantung dan Ia pasti akan memenuhi semua janjiNya.
Khususnya di bulan Ramadhan ini, yakin dan percayalah jika semua yang kita minta akan di dengar dan dikabulkan.
Ini merupakan janji Allah pada orang yang melaksanakan puasanya dengan rasa ikhlas dan khusyu dimana akan terlahir hati yang suci dan juga jiwa yang bersih hanya pada Allah.
Seperti doa yang sudah diajarkan Rasulullah khusus di bulan suci, “Asyhadu an-laa ilaha illa-Allah, astaghfirullah.. Asaluka ridhoka wal jannahwa a’uudzu bika min sakhatika wan naar “.
Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, aku memohon ampunan Allah, aku memohon ridho-Mu dan surga, ya Allah dan aku memohon dihindarkan dari kemurkaan-Mu dan azab neraka.
Sedangkan untuk tiap malam, kita juga disarankan untuk melantunkan doa, “Allahumma innaka afuwun tuhibbul afwa fa’fu annaa”. Ya Allah sesuangguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau mencintai permaafan, karena itu maafkanlah daku.
Saat bulan Ramadhan semakin mendekati akhir, tidak mengartikan amal kebaikan menjadi semakin longgar sebab mendekati akhir Ramadhan kita harus lebih rajin dalam mengamalkan kebaikan.
Sebelum nantinya sampai pada akhir Ramadhan, salah satu yang bisa kita lakukan adalah berdoa.
Pada riwayat, Sayyidah ‘Aisyah r.a diceritakan saat bulan Ramadhan memasuki 10 hari terakhir, Nabi Muhammad saw meninggalkan para istrinya dan fokus untuk ibadah di malam hari dan membangunkan para istrinya untuk ibadah. Ibadah yang dilakukan Nabi pada malam hari adalah dzikir, itikaf dan juga tilawah Alquran.
Telah menceritakan kepada kami Abu al-Yaman berkata, telah mengabarkan kepada kami Syu’aib berkata, telah menceritakan kepada kami Abu az-Zanad dari al-A’raj dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa menegakkan lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (H.R. Bukhari 34, diriwayatkan juga oleh jamaah ahli hadis).