FENOMENA Fase Lockdown Matahari yang Salah Kaprah, Ini Penjelasan LAPAN dan Dampak Zaman Es Kecil
fase minimum matahari muncul ketika tanda-tanda aktivitas matahari sangat berkurang yaitu ketika bintik matahari lama tidak terlihat dari piringan
Pihaknya menyebut, siklus minimum matahari biasanya berpotensi menimbulkan gangguan pada operasional satelit-satelit dan kegiatan lain yang terdampak keantariksaan seperti komunikasi jarak jauh serta akurasi GPS.
Berdasarkan catatan sejarah, Sungging menyebut fenomena minimum matahari juga pernah terjadi pada abad pertengahan yang dikenal dikenal sebagai Maunder Minimum .
Saat itu jumlah bintik Matahari sangat sedikit sekali selama lebih dari setengah abad.
Dampaknya saat itu adalah terjadinya peristiwa yang disebut sebagai Zaman Es Kecil (Little ice age).
“Tentunya pada jaman itu belum ada isu pemanasan global, jadi faktor antropogenik masih dapat diabaikan. Kalau sekarang, masih terus dilakukan kajiannya,” jelas Sungging.
Meski demikian, Sungging mengatakan ini adalah kondisi normal dari matahari karena masih terdapat grafik yang naik turun dari minimum menjadi maksimum dan kembali menjadi minimum lagi.
“Kalau tidak ada naik menuju maksimum, dan terus saja berada di minimum (karena tidak ada bintik Matahari yang muncul), nah itu baru dapat dikatakan kondisi yang tidak normal,” jelas dia.
Terus memantau
Lebih lanjut, ia mengatakan LAPAN, senantiasa memantau kondisi matahari dan akan memberitahukan apabila terdapat informasi yang penting kepada masyarakat.
Adapun untuk informasi selengkapnya ia mengatakan, masyarakat dapat mengakses melalui laman http://swifts.sains.lapan.go.id/
Sebelumnya, melansir dari The Sun, Dr Tony Phillips seorang astronom mengatakan, saat ini tengah memasuki kondisi minimum matahari terparah dalam satu abad terakhir.
"Kelebihan sinar kosmik menimbulkan bahaya kesehatan bagi para astronot dan perubahan udara kutub, memengaruhi elektro-kimia atmosfer Bumi, dan dapat membantu memicu petir," ujarnya.
Masih melansir dari laman tersebut, para ilmuwan NASA mengkhawatirkan hal ini bisa memicu kembali terjadinya Dalton Minimum yang pernah terjadi antara tahun 1790 dan 1830.
Pada saat Dalton Minimum terjadi suhu menjadi sangat dingin, muncul letusan gunung berapi, gagal panen dan timbulnya kelaparan.
Letusan Gunung Tambora di Indonesia pada 10 April 1815, yang menewaskan sedikitnya 71.000 orang juga dianggap berhubungan dengan Dalton Minimum saat itu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Penjelasan Lapan tentang Fenomena Lockdown Matahari, Apa Dampaknya?