Ramadhan 2020

MUTIARA RAMADAN - Wakil Dekan Fasya IAIN Pontianak, Rasiam MA: Move On di Era Pandemi

Kondisi darurat baik secara sosial, ekonomi bahkan agama ini, tidak lain harus ada ikhtiar zahir dan bhatin.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ M WAWAN GUNAWAN
Wakil Dekan Fakultas Syariah (Fasya) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Rasiam, MA. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wakil Dekan Fakultas Syariah (Fasya) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Rasiam, MA mengajak masyarakat untuk "Move On" di Era Pandemi.

Ia mengatakan, pada tulisan kali ini tidak bermaksud mengeneralisir kasus.

Setidaknya dapat mewakili kelompok atau kalangan masyarakat tertentu karena adanya kondisi covid telah membuat situasi dan kondisi tidak normal.

Ia menjelaskan, saat ini ada yang tenang stay at home karena kebutuhan ekonomi terpenuhi, tapi ada juga masyarkat yang harus beraktivitas keluar untuk menghadirkan rezeki ke keluarga mereka tercinta.

Amalan 10 Hari Terakhir Ramadan Mulai Kamis 14 Mei 2020, Raih Lailatul Qadar Malam 1000 Bulan

Kondisi darurat baik secara sosial, ekonomi bahkan agama ini, tidak lain harus ada ikhtiar zahir dan bhatin.

Ikhtiar zahir telah diberikan panduan oleh pemerintah, sementara ikhtiar bathin yaitu dengan cara beribadah dan berdoa penuh khusyu semoga kita terselamatkan dari wabah ini.

Do'a terbaik di era pandemi telah diajarkan oleh Rasulullah Saw, artinya..."Ya Allah, hindari kami dari segala macam gangguan, krisis pangan, bala', wabah baik zahir maupun bathin.".

Dan Ramadhan kali ini telah menghadirkan kedisiplinan kepada kita dengan berbagai macam aktivitas ibadah mulai sahur sampai ibadah malam kembali seperti shalat tarawih dan witir.

Ibadah tersebut selama ini dilaksanakan penuh gembira secara berjamaah di masjid-masjid dan musholla.

Namun, adanya wabah ini semua kebahagiaan beribadah secara berjamaah harus tertunda karena dikhawatirkan penularannya relatif cepat.

Sesuai dengan kaidah.."menghindari mudharat lebih diutamakan daripada menghadirkan manfaat".

Tentunya kondisi ini hanya berlaku di zona merah, sesuai dengan himbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Bagi kaum muslimin, tentunya ini menjadi pukulan besar, akan tapi kondisi yang mengharuskan demikian.

Kita mesti ingat satu surah di dalam Al-Qur'an surah Al Insyirah ayat 5; "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan".

Kemudian dilanjutkan di ayat 6 nya; "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan". Ayat 7 nya;
artinya, "apabila kamu telah melaksanakan suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain". Dan jangan lupa di ayat 8 nya berbunyi, "dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap".

Ayat ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya move on, fokus dan menjaga kedisiplinan.

Walaupun kita belum bisa beribadah secara berjamaah di masjid-masjid (baca:zona merah), maka kita mesti mengkondisikan rumah kita masing-masing sebagai tempat ibadah terbaik bersama keluarga tercinta.

Situasi dan kondisi tidak normal ini dapat menggangu rasionalitas masyarakat, beberapa asumsi hadir hingga memunculkan berbagai macam prasangka.

Hal terburuk, bisa menimbulkan kekacauan sosial jika manajemen isunya tidak tepat.

Untuk itu, menghadirkan kedisiplinan tidak hanya berlaku pada masyarakat, pemerintah juga mesti menghadirkan kedisiplinan terutama arus pergerakan warga negara baik luar negeri maupun dalam negeri. Bahwa, keteladanan akan menghadirkan move on masyarakat.

Move on ini juga bisa dihadirkan secara berjamaah.

Bagaimana caranya? Tentunya Islam telah banyak memberi pengajaran pada kita betapa pentingnya menghadirkan kepekaan sosial baik secara moril maupun spirituil.

Sesama kita sangat dilarang saling menjatuhkan, menghujat dan merendahkan orang lain.

Jika hal buruk ini terus dilakukan makan akan merusak tatanan sosial, tatanan bernegara dan tatanan beragama (baca; merusak pahala puasa). Dan mengangkat derajat saudara kita adalah amal yang akan abadi.

Terus mengeluarkan energi positif baik verbal maupun non verbal, yang akhirnya akan berpengaruh pada sikap positif dan produktif.

Yang berkemampuan secara ekonomi membantu masyarakat yang butuh merupakan satu cara ampuh di tengah pandemi.

Dalam Islam dikenal dengan zakat, infak, dan sadaqah. Semua kebagikan yang kita lakukan baik kebaikan beragama dan bersosial akan mengahadirkan move on ditengah pandemi.

Untuk itu, jangan berputus asa dalam berbuat kebaikan. (*)

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved