CHINA 'Ultimatum' Prancis Jika Nekat Jual Senjata ke Taiwan, Peringatkan Kerugian Hubungan 2 Negara

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - China memperingatkan Prancis untuk tidak menjual senjata ke Taiwan.

'Ultimatum' itu sejalan dengan rencana Taiwan untuk membeli senjata dari Prancis.

Sementara rencana pembelian sejanta oleh Taiwan dari Prancis tersebut disebut sebagai bagian dari peningkatan armada kapal perang Taiwan buatan Perancis yang dibeli 30 tahun lalu.

Dilansir dari Kontan.co.id yang mengutip Reuters, China mengatakan bahwa Taiwan adalah bagian dari China. 

• Prabowo Subianto Ditelepon Menteri Pertahanan China Wei Fenghe, Isi Percakapan Mereka Bocor

Dan bahwa prinsip ini harus diterima oleh negara mana pun yang memiliki hubungan diplomatik.

Penjualan senjata ke Taiwan sendiri selalu menjadi isu yang sangat sensitif dan secara teratur memicu reaksi keras dari Beijing.

Taiwan sebagian besar dilengkapi dengan senjata buatan Amerika Serikat.

Tetapi pada 1991 silam, Perancis menjual enam kapal frigat ke Taiwan yang memicu kemarahan China.

Prancis juga menjual 60 pesawat jet tempur Mirage ke Taiwan pada tahun 1992.

• KISAH Gadis Pontianak Penuh Derita, Dipaksa Nikahi Pria Asal China, Dibayar Rp 17 Juta & Disiksa

Taiwan pada bulan lalu mengatakan sedang berusaha untuk membeli peralatan dari Perancis untuk meningkatkan sistem gangguan rudal kapal.

Kementerian Pertahanan Taiwan sendiri menyebut bahwa angkatan laut negaranya mengikuti peraturan pengadaan terkait untuk pembelian senjata untuk memenuhi kebutuhan tempur.

Taiwan mengatakan perlu meningkatkan angkatan bersenjatanya untuk menghadapi ancaman yang tumbuh dari China.

Terlebih dalam beberapa bulan terakhir militer China diketahui kian meningkatkan eksistensi militernya di dekat teritorial Taiwan dengan menggelar berbagai latihan operasi militer.

Respon Keras China ke Prancis

Terkait rencana pembelian alutsista oleh Taiwan dari Prancis itu, China pun melontarkan protes kerasnya.