Jenazah Pilot Joyce Lin Ditemukan 13 Meter di Dasar Danau Sentani Pasca Pesawatnya Jatuh dan Meledak
Menurut keterangan Pendeta Wandikbo Joyce adalah seorang pilot yang baru terbang di Papua.
Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAYAPURA - Kecelakaan pesawat milik Mission Aviation Fellowship (MAF) di Danau Sentani Kabupaten Jayapura mengakibat pilot bernama Joyce Lin berkebangsaan Amerika Serikat tewas, Selasa (12/5/2020) pagi WIB.
Jenazah Joyce ditemukan di kedalaman 13 meter di Danau Sentani.
Menurut keterangan Pendeta Wandikbo Joyce adalah seorang pilot yang baru terbang di Papua.
Meskipun sebelumnya sudah sering terbang dengan pesawat kecil.
Pesawat naas itu dilaporkan warga jatuh di Danau Sentani, dibarengi dengan suara ledakan usai pesawat ini lepas landas menuju Mamit, Kabupaten Tolikara dari Bandara Sentani.
Insiden ini terjadi setelah dua menit pesawat ini di udara sebelum hilang kontak dengan menara pengawas penerbangan.
• SOSOK Joyce Lin Pilot Pesawat MAF yang Meledak dan Jatuh ke Danau Sentani Selasa (12/5), Ia Jago IT

Pesawat MAF yang dipiloti Joyce Lin ini membawa buku-buku dan peralatan sekolah milik Yayasan Papua Harapan di Mamit.
Hal yang sama dikatakan oleh Presiden GIDI.
“Pesawat itu bawa alat-alat sekolah dan buku sekolah ke Mamit,” kata Pendeta Dorman Wandikbo, Presiden GIDI dikutip dari jubi.co.id.

Siapa Joyce Lin?
Mengutip dari website maf.org https://www.maf.org/lin? menyebutkan Joyce Lin adalah seorang pilot dan spesialis IT.
Sebagai pilot, Joyce terbang untuk membantu mengubah kehidupan orang-orang yang terisolasi dengan menyediakan penerbangan evakuasi medis untuk menyelamatkan jiwa manusia.
Joiye melayani pengangkutan pasokan untuk pengembangan masyarakat, dan mengangkut misionaris, guru, dan pekerja bantuan kemanusiaan ke lokasi yang tidak dapat diakses.
Sebagai seorang spesialis IT, Joyce mengatur dan memelihara jaringan komputer untuk memungkinkan para misionaris dan pekerja kemanusiaan untuk menghubungi pendukung mereka dan mengakses sumber daya di Internet.
Joyce dibesarkan di Colorado dan Maryland.
Sejak usia muda ia melakukan pelayanan gereja injili lokal non-denominasi.
Pada usia delapan tahun Joyce menunjukan ketertarikannya pada segala sesuatu yang berkaitan dengan komputer, terutama pemrograman komputer.
Ketertarikannya dalam penerbangan juga berkembang pada usia dini karena seorang tetangga pilot yang membawanya ke pertunjukan udara lokal.
Joyce mengambil jurusan ilmu komputer di Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan menerima gelar Sarjana Sains dan Magister Teknik dari MIT.
Karena minatnya dalam penerbangan, ia juga memperoleh sertifikat pilot pribadi saat masih kuliah.
Setelah lulus, Joyce bekerja selama lebih dari satu dekade sebagai spesialis komputer hingga berposisi sebagai Direktur Teknis di perusahaan komersial.
Selama waktu itu Joyce merasa terpanggil untuk menghadiri seminari dan mendaftar di Seminari Teologi Gordon-Conwell, akhirnya lulus dengan gelar Master of Divinity.
Saat di seminari, Joyce menemukan ada penerbangan misi.
Ia terkejut menemukan sebenarnya ada pekerjaan yang menggabungkan minatnya dalam komputer, penerbangan, dan pelayanan Kristen.
Dari saat itu, Joyce telah memegang keyakinan kuat akan panggilan Tuhan agar dia bekerja untuk menjadi pilot misionaris.
Dia memperoleh peringkat instrumen dan sertifikat komersial, dan bekerja sebagai instruktur penerbangan untuk memenuhi persyaratan pilot MAF. (*)