Rapid Test Reaktif Landak Melonjak, Kadiskes Minta Warga Waspada
Lanjut dia, sebagian besar rapid test reaktif adalah ASN dan tenaga kesehatan yang ada di wilayahnya.
Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Landak, Subanri menyampaikan, angka rapid test reaktif di Kabupaten Landak terus berambah. Sampel reaktif mencapai 61 orang.
"Jadi per 9 Mei data sampel reaktif ada 61 orang," ujar Subanri saat konferensi pers di Posko Covid-19 Landak, Senin (11/5/2020).
Lanjut dia, sebagian besar rapid test reaktif adalah ASN dan tenaga kesehatan yang ada di wilayahnya.
Ditambah dengan beberapa keluarga pasien positif.
Untuk diketahui, Kecamatan Ngabang merupakan daerah tertinggi reaktif dengan 26 orang.
Sedangkan daerah lainnya yang menjadi perhatian ialah di Kecamatan Sompak.
• Hasil Rapid Test Reaktif, Dua Warga Pontianak di Larang Masuk ke Sambas
Di mana tujuh warga Sompak menunjukkan hasil reaktif rapid test. Enam di antaranya adalah tenaga kesehatan.
"Termasuk yang terbaru, satu orang keluarga pasien positif di Sompak," kata Subanri.
Subanri juga menerangkan, sementara semua keluarga pasien warga Mandor yang dikonfirmasi positif, Sabtu (9/5/2020) lalu dinyatakan non reaktif.
"Yang reaktif ini kita sudah ambil sampel swabnya. Tinggal menunggu hasilnya nanti," sambungnya.
Ia menuturkan, Pemkab Landak saat ini tengah menyusun wacana untuk melaksanakan rapid test masal di pusat-pusat keramaian, seperti pasar dan terminal.
Hal tersebut sedang dipersiapkan mengenai mekanisme dan sasaran dari rapid test tersebut.
Dengan begitu, pihaknya dapat lebih mudah melakukan tracing kasus agar tidak menyebar lebih cepat.
"Saya sudah perintahkan untuk ambil rapid test para pedagang di pasar. Saya minta lima sampai sepuluh orang dahulu," jelasnya.
• Imigrasi Kelas II TPI Sanggau Lakukan Pembatasan Pelayanan Ditengah Pandemi Covid-19
Hanya saja terang Subanri lagi, untuk saat ini pihaknya masih memprioritaskan para tenaga kesehatan.
"Kita sementara ini tenaga kesehatan dahulu di posko puskesmas dan rumah sakit," ungkapnya.
Selain itu kepada warga juga ada yang prioritas, yakni mereka yang menunjukkan gejala klinis dan faktor usia. Sehingga memiliki penyakit penyerta lainnya.
Maka dari itu Subanri meminta warga untuk memperhatikan imbauan pemerintah dengan mengurangi kegiatan di luar rumah, dan selalu menggunakan masker jika terpaksa ke luar rumah.
"Kita tegaskan sebetulnya imbauan ini sudah banyak. Hanya saja kesadaran masyarakat masih rendah. Tapi sekarang kita juga harus bisa mengikuti contoh-contoh di daerah lain. Kita lihat di sana, razia pakai masker, bukan razia surat menyurat sepeda motor lagi," pungkas Subanri.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut: