Virus Corona Masuk Kalbar
Lakukan Penelusuran, Pemkab Sintang Rapid Test 1.969 Orang dan Hasilnya 184 Dinyatakan Reaktif
Menurut Jarot, virus corona tidak mungkin hilang di Kabupaten Sintang apabila tidak diketahui kasusnya dan siapa saja yang kontak erat.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Maudy Asri Gita Utami
Lakukan Penelusuran, Pemkab Sintang Rapid Test 1.969 Orang dan Hasilnya 184 Dinyatakan Reaktif
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Pemerintah Kabupaten Sintang sudah melakukan rapid test terhadap 1.969 orang hingga hari ini.
Dari keseluruhan yang menjalani rapid test tersebut, sebanyak 184 orang di antaranya reaktif dan sisanya non reaktif.
Warga yang reaktif rapid test ini hasil penelusuran Dinas Kesehatan terhadap orang yang dicurigai kontak erat dengan dua pasien konfirmasi positif corona.
Termasuk juga dari beberapa cluster lain yang rapid testnya reaktif.
• Terima 200 Alat Rapid Test, Rupinus: Akan Diperuntukkan Bagi Yang Rentan Terpapar Covid-19
Bupati Sintang, Jarot Winarno menjabarkan, cluster pertama yang ditelusuri yaitu Menyurai pasca satu cleaning service terkonfirmasi positif terpapar dari pasien yang dirawat di RSUD Ade M Djoen.
"Cluster ini ditemukan 10 orang reaktif," katanya, Senin (11/5/2020).
Konsentrasi kedua, gugus tugas menelusuri cluster Menyumbung Tengah.
Sejak diumumkannya satu PDP 04 asal Sintang, Pemkab Sintang langsung melakukan lockdown parsial di dua gang.
PDP 04 meninggal dunia--hasil swab tenggorokan negatif--sementara anaknya, terkonfirmasi positif corona.
"Cluster menyumbung awalnya ada dua reaktif. Satu hasil swab negatif, satunya positif, anaknya. Kita telusuri lini dua, dari keluarga dekat, tetangga dan warga sekitar yang diduga kontak erat dengan konfirmasi positif. Hasilnya, 22 orang reaktif. Ini belum selesai, penelusuran masih terus berjalan," beber Jarot.
Cluster Magetan, juga tak luput dari penelusuran.
Lini pertama, ditemukan 42 orang dan langsung dirapid test.
Lini kedua, keluarga, tetangga yang reaktif rapid testnya juga ditelusuri.
Sehingga, ada 168 orang cluster magetan dirapid test, 26 orang reaktif.
"Diklasifikasikan OTG. Jangan ada yang nyinyir, jumlah OTG meningkat. Itu lah kerja penyelidikan epidemiologi," jelasnya.
Cluater goa dan kuala lumpur, Malaysia juga ditelusuri, satu negatif. Satu yang dari Malaysia, reaktif.
Tenaga medis dan paramedis juga ditelusuri.
Mengingat mereka menjadi cluster resiko tinggi yang kontak erat dengan pasien maupun terduga pasien.
Mereka yang tergolong beresiko tinggi ini, selain para medis, medis, juga para petugas di Puskemas, maupun lab.
Terlebih lagi, satu Cleaning Service yang bertugas membantu medis menangani pasien di rumah sakit positif corona.
"Khusus cluster kesehatan kita rapid test 749 orang. 78 reaktif. Ingat rapid test reaktif bukan corona, mungkin virus yang lain. Mereka kita isolasi," jelas Jarot.
Para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tergabung dalam gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 juga dirapid test.
Dari 141 orang, 29 orang reaktif.
"Masyarakat umum, jumlah yang dirapid 360 orang, yang reaktif 16. Totalnya yang kita lakukan telusur, 1.969 kita rapid test, hasilnya 184 reaktif," jelas Jarot.
Menurut Jarot, virus corona tidak mungkin hilang di Kabupaten Sintang apabila tidak diketahui kasusnya dan siapa saja yang kontak erat.
"Kalau tidak ditemukan dan diisolasi, ndak bisa sembuh, dan berpotensi menularkan," jelasnya.
Upaya penelusuran tetap akan dilakukan meski sudah melakukan rapid test terhadap hampir 2000 orang.
Mereka yang reaktif rapid test namun tidak menunjukan gejala, dikelompokan menjadi OTG dan wajib isolasi mandiri.
Pemkab Sintang menyediakan tempat isolasi di Mes Diklat BKPSDM, komplek gedung serbaguna.
Ada 34 bilik disediakan, sekarang terisi 22 orang.
Ada pula penginapan dengan 43 kamar, untuk isolasi para tenaga medis, gugus tugas
"Ada 3 OTG, kontak dengan konfirmasi covid rapid test reaktif, karena usianya beresiko, kita tempatkan di isolasi mandiri di rumah sakit," ungkap Jarot.
Menurut Jarot, idealnya di Kabupaten Sintang seharusnya dilakukan rapid test terhadap 8.000 orang.
Persentasenya 5--10 persen reaktif.
"Baru Sintang aman dengan jumlah segitu. Kita cari terus. Jangan lagi ada yang nyinyir karena making banyak OTG," tegasnya.
Jarot bersyukur, pihaknya mengambil keputusan tepat segera menerapkan lockdown di Menyumbung Tengah.
Dengan begitu, memudahkan upaya penyelidikan epidemiologi.
"Mudah-mudahan 22 orang reaktif di menyumbung negatif corona," harapnya. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak