Virus Corona Masuk Kalbar
BREAKING NEWS - Putus Penyebaran Virus Corona Covid-19, Satpol PP Kapuas Hulu Jalani Rapid Tes
Rupinus menjelaskan, hasil Rapid Tes sebanyak 20 orang tersebut, 8 orang dinyatakan reaktif dan 12 orang non reaktif.
Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Zulkifli

Tak hanya itu, jumlah PDP yang meninggal berdasarkan data di website Diskes Kalbar sudah mencapai 58 orang.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu menerangkan adanya tambahan dua orang kasus positif terbaru hasil dilakukannya tracing sekitar dua minggu lalu.
• Jumlah Siswa Kelas V Ada 49 Orang, Jawaban Soal TVRI Kelas 4 5 6 Senin 11 Mei 2020
"Kasus konfirmasi yang di laporkan hari ini adalah hasil tracing dua minggu lalu. Mereka yang positif ini adalah suami dari yang konfirmasi dan kasus satunya adalah istri dari yang konfirmasi juga,"ucap Handanu, Senin (11/5/2020)
Saat ini angka tertinggi positif corona di Kalbar ada di Pontianak dengan 68 kasus konfirmasi.
Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia tentunya mejadi pintu perlintasan manusia.
Melihat hal tersebut, postensi penyebaran virus corona juga semakin besar.
Sutarmidji menerangkan sangat banyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dipulangkan dari Malaysia.
Ia menegaskan setiap PMI yang dipulangkan dari Malaysia maupun yang lainnya, status mereka adalah orang dalam pemantauan.
“PMI yang dipulangkan setelah diperiksa langsung jadi ODP. Mereka diisolasi dalam beberapa hari sebelum dinyatakan benar-benar bebas dari virus atau kesehatannya benar-benar stabil,” ucap Sutarmidji saat diwawancarai, Minggu (10/5/2020).
• Beri Rasa Aman Pengunjung, Kantor BPJS Kesehatan Terapkan Protokol Pencegahan Covid-19
Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini menuturkan saat ini PMI yang paling banyak adalah daerag Sambas.
Oleh sebab itu, ia menegaskan Pemda setempat (Pemkab Sambas) diharapkan sudah paham betul bagaimana menangani para PMI yang datang dari Malaysia.
“Saya berharap Pemda setempat sudah faham apa yang barus mereka lakukan,” ujarnya.
Selain itu, Sutarmidji berharap kabupaten kota juga menyediakan rapid test untuk deteksi dini dalam pencegahan penyebaran virus corona.
Pemprov Kalbar ditegaskannya juga akan membantu dalam penyediaan rapid test, namun kabupaten kota juga diharapkannya menyediakan.
“ Selain bantuan dari Pemprov, kabupaten kota saya harapkan juga menyediakan rapid test. Melihat data dari provinsi, daerah yang sudah membeli sendiri rapid test adalah Landak dan Pontianak,” sebutnya.