Wabah Virus Corona
Kasus Baru Covid-19 di New York Paling Banyak dari Warga yang Tinggal di Rumah
Dimana pihaknya mengambil data awal data dari 100 rumah sakit, dan melibatkan 1.000 pasien.
Sebab, selama ini pihaknya berpikir mereka yang tertular adalah pekerja esensial seperti tenaga medis atau pegawai pemerintah kota.
"(Data) ini sudah cukup memberi gambaran bagaimana Anda melindungi diri. Pemerintah sudah berbuat yang terbaik, masyarakat juga. Kini, tinggal giliran Anda," ujar dia.
Cuomo melanjutkan, rerata pasien yang dirawat di rumah sakit terus mengalami penurunan, meski dia mengatakan tren-nya cukup lambat.
Dia memaparkan sekitar 600 orang yang terinfeksi masih terlihat berjalan di rumah sakit, meski jumlah tersebut dia klaim juga menurun.
Sementara data menunjukkan angka Covid-19 menurun di New York, survei terbaru nampaknya menunjukkan kontradiksi jaminan Cuomo bahwa isolasi bisa mengurangi infeksi.
Dalam jumpa pers 13 April, dia sempat mengungkapkan takut jika menulari keluarganya meski dia sudah menerapkan serangkaian langkah pencegahan.
Meski begitu, Cuomo berusaha menekankan bahwa selama mereka memerhatikan peraturan pembatasan sosial yang berlaku, keluarga mereka aman.
Sementara itu, angka korban meninggal karena virus corona bisa jadi lebih tinggi dari yang sudah dipaparkan oleh pemerintah.
Cuomo berkata pemerintahannya belum mencatat mereka yang meninggal di rumah, dan dihitung sebagai kematian karena wabah.
Dalam data Selasa (5/5/2020), New York melaporkan 232 orang mengemnbuskan napas terakhir.
"Saya kira realitasnya bakal lebih buruk."
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gubernur New York Syok Mayoritas Kasus Baru Covid-19 dari Warga yang Tinggal di Rumah"
Penulis : Ardi Priyatno Utomo
Editor : Ardi Priyatno Utomo