Mengapa Kita Dapat Mendengar Gaung dan Gema Jelaskan Perbedaan Jawaban Materi Sains SD Kelas 4 5 6

Gema adalah bunyi pantul yang terdengar beberapa saat setelah bunyi asli, sedangkan gaung adalah bunyi pantul yang terdengar sebagian bersamaan bunyi.

Penulis: Syahroni | Editor: Syahroni
Kemendikbud
Mengapa Kita Dapat Mendengar Gaung dan Gema Jelaskan Perbedaan Jawaban Materi Sains SD Kelas 4 5 6. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pelajar SD Kelas 4 5 6 pada hari kedua pekan keemapat akan menerima materi X-Sains: Gaya dan Sifat-Sifatnya, Selasa (5/5/2020).

Jangan sampai ketinggalan untuk menyaksikan tayangan program di TVRI, yang akan dimulai pukul 09.00 WIB.

Belajar dari Rumah merupakan kerjasama antar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama TVRI.

Tak diketahui sampai kapan program ini ditayangkan.

Pasalnya belum ada kepastian pula kapan pandemi ini corona akan berakhir.

Sehingga anak akan dapat mengembangkan kompetensi sebagai berikut :

1. Memahami paparan lisan tentang topik yang dikenali, mengidentifikasi ide pokok dan beberapa ide rinci dalam paparan tersebut, menjelaskan kembali dan menanggapi menggunakan pengetahuannya

2. Menulis esai pendek untuk menggambarkan pengamatan dan pengalaman dengan lebih terstruktur.

Soal :

Mengapa kita dapat mendengar gaung dan gema? Jelaskan perbedaan keduanya melalui ilustrasi berupa perbedaan dimensi ruangnya!

Jawaban :

Kita dapat mendengar gaung dan gema karena bunyi memiliki sifat dapat dipantulkan, yaitu terjadi ketika bunyi mengenai suatu penghalang tertentu.

Bedanya adalah :

- Jika gema pantulan bunyinya kuat dan masih dapat di dengarkan oleh telinga

- Jika gaung patulan bunyinya lemah dan susah untuk didengar

Kesimpulannya :

Gema adalah bunyi pantul yang terdengar beberapa saat setelah bunyi asli, sedangkan gaung adalah bunyi pantul yang terdengar sebagian bersamaan dengan bunyi asli.

Selain itu gema dihasilkan dari dinding pantulan minimum berjarak 16,2 meter dari sumber suara, sedangkan gaung terjadi jika jarak dinding dibawah pantulan minimum yaitu berjarak kurang dari 16,2 meter dari sumber suara.

Kompetensi Literasi

Berikut hal yang dapat dilakukan orangtua untuk membantu meningkatkan kompetensi literasi anak dari melihat tayangan:

1. Dampingi anak ketika sedang menyimak tayangan, kemudian minta anak untuk mengkomunikasikan ide, gagasan, maupun perasaan sendiri, baik lisan maupun tertulis, dari
ayangan tersebut.

Selanjutnya, orangtua perlu mendengarkan, membaca apa yang disampaikan anak, dan memberi umpan balik berupa tanya jawab, diskusi dan pujian.

2. Lakukan diskusi dengan anak terkait hasil tulisannya.

Perhatikan tema, topik, gagasan, atau ide yang dirasa belum pas dan beri waktu kepada anak untuk mengemukaan pendapatnya dan memperbaiki tulisannya.

Jika orangtua mengalami kesulitan, bisa diskusi bersama keluarga dan guru.

3. Mintalah anak untuk membacakan hasil tulisannya.

Perhatikan cara duduk, jarak dari buku ke mata, posisi sikap yang baik, dan intonasi pembacaan.

Selanjutnya, bersama-sama orangtua dan anak menyimpulkan bacaan.

Kompetensi Numerasi

Berikut hal yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu meningkatkan kompetensi numerasi anak dari melihat tayangan:

1. Berusahalah untuk mendampingi anak menyaksikan tayangan hingga selesai.

Dengan menyimak tayangan bersama anak, orang tua diharapkan ikut memahami materi yang disampaikan.

2. Ajaklah anak berdiskusi kebermanfaatan tayangan yang disaksikan.

Berilah motivasi untuk penyelesaian tugas yang diberikan dengan memeriksa kembali apa yang sudah dikerjakan anak.

3. Untuk tugas yang rumit atau perlu penyelesain, arahkan anak untuk mencari referensi lainnya dari buku.

Jika memungkinkan, berdiskusilah dengan guru jika anak membutuhkan bimbingan
lebih lanjut.

4. Mintalah anak membacakan hasil karya yang ditulisnya dan berikan komentar seputar penyampaian dan komunikasi yang digunakan.

Berikan penghargaan untuk karya yang sudah dibuat anak.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved