Ramadhan 2020
Niat dan Cara Mandi Wajib untuk Laki-laki dan Perempuan Sesuai Sunnah Dicontohkan Rasulullah SAW
Cara Mandi Wajib Sesuai Sunnah Dicontohkan Rasulullah SAW ini dikutip dari ceramah ustadz adi hidayat yang tayang di youtube.................
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Mandi wajib adalah mandi yang sesuai namanya, wajib dilakukan guna bersuci dari hadats besar.
Nama lain dari mandi wajib adalah mandi besar, mandi junub atau mandi janabah serta mandi hadats.
Tata cara mandi wajib tak jauh berbeda dengan mandi pada umumnya dan itu sah.
Akan tetapi, kita tentu ingin mencontoh seperti yang pernah dilakukan Rasulullah SAW.
Doa Niat Mandi Wajib
Bagi yang ingin melafalkan niat mandi wajib karena selesai berhubungan badan suami istri, berikut bacaan niat sebelum mandi:
نَوَيْتُ الغُسْلَ لِرَفْعِ الجِنَابَةِ
Nawaitul ghusla li raf’il janâbati
Artinya: “Saya berniat mandi untuk menghilangkan janabat”
• Niat Sholat Subuh Sendiri & Berjamaah Lengkap Cara Solat Subuh dan Bacaan Doa Qunut
Untuk perempuan yang haid atau nifas ia berniat mandi untuk menghilangkan haid atau nifasnya berikut bacaan niatnya:
نَوَيْتُ اْلغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَيْضِ atau لِرَفْعِ النِّفَاسِ
Nawaitul ghusla li raf’il haidli” atau “li raf’in nifâsi
Artinya: “Saya berniat mandi untuk menghilangkan haidl” atau “untuk menghilangkan nifas”
Berikut bacaan niat mandi junub secara umum:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
“Nawaitul Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta’aala.”
Artinya: “Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadast besar fardhu karena Allah ta’aala.”
Cara Mandi Wajib Sesuai Sunnah
Ustadz Adi Hidayat dalam satu ceramahnya menyampaikan tata cara mandi junub sesuai yang diajarkan Rasulullah SAW.
Menurut UAH, mandi itu disebut mandi janabah karena ingin memberi kesan bahwa mandi itu semua sisi, semua bagian yang ada di bagian tubuh kita mesti tersapu dengan air.
"Jadi bukan seperti mandi biasa, yang mungkin sebagian ada yang tidak terbasuh. Disebut dengan janabah, semua sisinya mesti terbasuh," kata UAH.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan, mengenai mandi janabah atau mandi junub ini haditsnya bersumber dari Aisyah dan Maimunah, yang merupakan istri Nabi Muhammad SAW.
Hadits yang diriwayatkan Aisyah termaktub dalam Kitab Sahih Bukhari nomor hadits 248.
Sementara hadits yang diriwayatkan Maimunah terdapat dalam Sahih Muslim nomor hadits 316.
Jika berdasarkan hadits dari A'isyah, Rasul SAW ketika mandi janabah melakukan hal berikut:
1. Menuangkan air untuk membasuh kedua tangan.
2. Berwudhu seperti untuk Solat.
3. Dari bejana (gayung) yang disiapkan, ambil air kemudian menyela-nyela rambut.
4. Mengambil air, membasuh menyiramkan ke kepala keseluruhan.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan, ketika Rasulullah SAW tinggal di rumah Maimunah kemudian berhubungan, lalu mandi janabah, haditsnya diriwayatkan Ibnu Abbas.
1. Mengambil air dengan tangannya, kemudian mencuci kemaluan dengan tangan kirinya.
2. Menyela-nyela bagian rambutnya. Bagi perempuan bisa diikat atau dikepang. Setelah itu disiram keseluruhan
3. Setelah itu, baru berwudhu layaknya solat tapi kaki belum dibasuh.
4. Setelah itu siramkan secara keseluruhan
5. Terakhir baru cuci kaki.
Dari dua hadits ini, ulama menggabungkan kedua hadits ini dibuat susunan paling lengkap.
Jadi jika digabungkan maka tata cara pelaksanaan mandi junub adalah sebagai berikut:
1. Cuci tangan
2. Mencuci kemaluan, kemudian cuci dengan sabun.
3. Menyela-nyela rambut
4. Basuh kepala secara keseluruhan
5. Berwudhu seperti layaknya akan solat sampai kakinya.
6. Basuh tubuh secara keseluruhan, mandi dengan rapi.
Mandi Wajib Pakai Debu
Selain air, syarat Mandi Wajib (mandi karena Junub) dengan debu atau bertayammum boleh dilakukan.
Begitu juga jika hendak berwudhu.
Jika tidak ada air atau dalam keadaan sakit, umat muslim bisa menggunakan debu untuk mengganti wudhu.
Ustaz Abdul Somad memberikan penjelasannya mengenai Mandi Junub memakai debu.
Mandi Wajib boleh dilakukan dengan bertayammum atau dengan debu jika memang tidak ada air atau karena sakit.
Allah berfirman:
وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا
"Jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang suci." (QS. al-Maidah: 6)
Kemudian bagaimana tata caranya?
Dikutip TribunStyle.com dari YouTube IREMA Media yang ditayangkan pada 17 November 2017, berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad :
Ustaz Abdul Somad menjelaskan tata cara Mandi Wajib dengan debu dengan memukulkan telapak tangan dua kali ke tanah.
Berikut tata cara Mandi Wajib dengan memakai debu :
-Pukul sekali (tanah), tepuk kemudian tiup dan usap ke wajah sekali
-Pukul sekali lagi, tepukkan dan tiup.
Kemudian tepukkan ke tangan tiga kali.
-Setelah itu usap tangan kanan, mulai dari bagian siku hingga telapak tangan.
- Begitu juga dengan pergelangan tangan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/ilustrasi-mandi-wajib-yufidtv.jpg)