Ternyata Virus Corona Mampu Bertahan 3 Hari di Angkutan Umum, Gubernur Ini Beberkan Hasil Penelitian
Sejak 24 April lalu pemerintah telah menerapkan kebijakan larangan mudik antar wilayah untuk mencegah penyebaran virus corona.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pandemi virus corona saat ini masih menjadi perhatian negara-negara di dunia.
Betapa tidak hingga saat ini angka positif yang terlaporkan nyaris menyentuh angka 3 juta jiwa.
Berdasarkan update terbaru di laman wordometers.info, per hari ini pukul 07.00 WIB jumlah pasien positif di seluruh dunia menjadi 2.915.600.
Sementara itu, pasien meninggal dunia bertambah menjadi 203.042 orang.
Meskipun begitu, kabar baiknya pasien sembuh bertambah menjadi 834.414.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan urutan pertama kasus Covid-19 terbanyak di dunia.
Per pagi ini, ada penambahan kasus yang cukup signifikan di Amerika Serikat, yakni 32.273 kasus baru.
Sehingga total kasus di Amerika Serikat berjumlah 957.505 pasien positif.
Sejak 24 April lalu pemerintah telah menerapkan kebijakan larangan mudik antar wilayah untuk mencegah penyebaran virus corona.
Keinginan mudik terlebih menyambut lebaran kali ini merupakan hal yang pasti dirasakan banyak orang.
Namun mungkin keinginan Anda tersebut harus ditepis dahulu.
Sebab, transportasi umum sebagai sarana mudik menjadi tempat yang rentan menjadi tempat penyebar virus Corona.
Seperti dijelaskan oleh sosok Gubernur ini.
• Vietnam Sukses Terapkan Lockdown, 8 Hari Tanpa Kasus Baru Corona, Liga Sepakbola Kembali Bergulir
Gubernur negara bagian New York Andrew Cuomo menceritakan mengenai detail baru berapa lama virus Corona bisa hidup tanpa inang.

Virus Corona jenis baru atau Sars-CoV-2 bisa tinggal di udara lebih dari tiga jam dan bertahan 3 hari pada permukaan plastik dan besi yang biasa ditemukan di kereta dan bus.
Penjelasan ini bisa menjelaskan bagaimana penyakit ini menyebar sejauh ini dan sampai ke mana-mana meskipun pembatasan transportasi umum digalakkan.
"Kami telah bekerja bagaimana membersihkan transportasi umum ini," ujar Cuomo.
Agen Metropolitan Transportation Authority (MTA), gugus tugas yang mengurusi transportasi negara bagian New York mengatakan pada Jumat mereka kehilangan 84 pegawai akibat Covid-19.
82 dari total 84 pegawai tersebut bekerja untuk divisi kereta bawah tanah dan bus umum.
3352 pegawai telah dites positif sejak wabah mulai menjangkit New York dan 3368 staf dirumahkan.
Juru bicara MT mengatakan jika agen transit "telah membersihkan seluruh stasiun dan area ramai dua kali sehari dan rolling stock sekali sehari, dengan seluruh armada dalam layanan berubah dalam waktu 72 jam."
