Kim Jong Un Sempat Dilaporkan Koma Karena Dokter Gemetar saat Operasi, Kini #KIMJONGUNDEAD Trending

Sebuah laporan terbaru mengatakan ada tim ahli medis dari China yang terbang ke Korea Utara untuk merawat Kim Jong Un.

Editor: Dhita Mutiasari
AFP Photo/Kirill Kudryavtsev
Kim Jong Un Sempat Dilaporkan Koma Karena Dokter Gemetar saat Operasi, Kini #KIMJONGUNDEAD Trending 

Menurut berita itu, Kim dilarikan ke rumah sakit setelah memegangi dadanya dan jatuh ke tanah saat kunjungan ke pedesaan awal April ini.

Kim harus menjalani prosedur stent, atau pemasangan ring pada jantung.

Namun ahli bedah yang melakukan itu gemetar ketakutan sehingga prosedurnya salah.

Kabar ini muncul setelah wakil direktur penyiar televisi Hong Kong Satellite, Shijian Xingzou memicu isu bahwa Kim sudah meninggal.

Dia mengatakan di Weibo bahwa sumber yang terpercaya memberitahunya, presiden diktator itu sudah meninggal.

Namun tidak ada keterangan lebih lanjut dari kabar ini.

Sementara itu, ada yang mengatakan Kim tinggal di villa pribadi yang mewah di pantai timur.

Dia dikabarkan diisolasi di sana setelah sejumlah orang di sekitarnya positif Covid-19.

Sebuah fot satelit yang dirilis pengamat Korea Utara memperlihatkan kereta api milik Kim di resor di Wonsan.

Kamis lalu, Reuters menulis China mengirim satu tim medis spesialis untuk membantu perawatan Kim.

Delegasi itu diperkirakan dipimpin oleh seorang anggota senior dari Departemen Penghubung Internasional Partai Komunis China.

Rumor Kematian Kim Jong Un

Tidak adanya klarifikasi pada kondisi Kim Jong Un membuat publik dan para pakar bertanya-tanya apa arti kematian presiden ini bagi Korea Utara.

Sebagian bahkan menduga adik perempuan Kim, Kim Yo Jong akan menggantikan diktator itu.

Kim Yo Jong, adik perempuan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri sebuah acara di Ho Chi Minh Mausoleum, Hanoi, 2 Maret 2019.
Kim Yo Jong, adik perempuan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri sebuah acara di Ho Chi Minh Mausoleum, Hanoi, 2 Maret 2019. (AFP/POOL/JORGE SILVA)

Para ahli juga memperingatkan kekosongan kekuasaan akan menyebabkan perang saudara hingga melibatkan persaingan unit militer di dalam Korut.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved