Ramadhan 2020

Waktu Terbaik Sahur yang Dicontohkan Rasulullah SAW dan Hikmahnya

Melaksanakan sahur sebelum puasa menjadi sunah Nabi Muhammad SAW yang dianjurkan selama Ramadhan.

Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Muhammad Firdaus
Freepik.com
Waktu Terbaik Sahur yang Dicontohkan Rasulullah SAW dan Hikmahnya. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Nabi Muhammad Rasulullah SAW merupakan contoh terbaik atau suri tauladan dalam segala aspek kehidupan.

Setiap perbuatan yang pernah dicontohkannya memiliki hikmah jika kita mengikutinya.

Termasuk, amalan ibadah sahur untuk menjalankan puasa Ramadhan.

Apalagi, Rasulullah SAW juga sangat menganjurkan untuk menjalankan ibadah sahur di Bulan Ramadhan.

Niat Puasa Ramadhan Apakah Dibaca Setiap Malam atau Sebulan Cukup Sekali? Ini Pandangan 4 Mazhab

Meski tak menjadi rukun wajib puasa Ramadhan, namun sangat penting makan sahur yang menjadi bagian persiapan bagi tubuh selama berpuasa.

Melaksanakan sahur sebelum puasa menjadi sunah Nabi Muhammad SAW yang dianjurkan selama Ramadhan.

Agar lebih afdal atau lebih utama, ada baiknya kita melafalkan doa sebelum memulai makan sahur seperti yang dilakukan Nabi Muhammad Saw.

Rasulullah SAW mengatakan bahwa santapan hidangan sahur itu penuh berkah sebagai keterangan hadits berikut ini:

وعن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم السحور كله بركة فلا تدعوه ولو أن يجرع أحدكم جرعة من ماء فإن الله عز و جل وملائكته يصلون على المتسحرين

Artinya, “Dari Abu Sa’id Al-Khudri RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Sahur sepenuhnya mengandung berkah. Maka itu, jangan kalian meninggalkannya meskipun kalian hanya meminum seteguk air karena Allah dan malaikat bershalawat untuk mereka yang bersahur,’” (HR Ahmad).

Anjuran makan sahur ini begitu kuat.

Oleh karena itu, kesempatan makan di waktu sahur sedapat mungkin tidak dilewatkan.

Bahkan Rasulullah SAW menganjurkan sahur meski hanya dengan seteguk air mengingat keberkahan Allah yang luar biasa saat itu.

وعن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم تسحروا ولو بجرعة من ماء رواه ابن حبان في صحيحه

Artinya, “Dari Abdullah bin Umar RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘’ Hendaklah kalian bersahur meskipun hanya seteguk air,” (HR Ibnu Hibban).

Dalam hal ini, ada doa yang bisa dibaca ketika menyantap hidangan sahur. Lafal doanya adalah sebagai berikut ini:

يَرْحَمُ اللهُ المُتَسَحِّرِيْنَ

Yarhamullâhul mutasahhirîn.

Artinya, “Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur.”

Doa ini dibaca oleh Rasulullah SAW saat menyantap hidangan sahur.

Doa ini diriwayatkan oleh Imam At-Thabarani.

Pada hadits ini, Rasulullah SAW juga mengatakan bahwa kurma adalah sebaik-baik hidangan sahur.

وروي عن السائب بن يزيد رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم نعم السحور التمر وقال يرحم الله المتسحرين

Artinya, “Diriwayatkan oleh As-Saib bin Zaid RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Sebaik-baik hidangan sahur adalah kurma.” Rasulullah SAW lalu berdoa, ‘Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur,’” (HR At-Thabarani).

Hadits ini dikutip oleh Syekh Abdul ‘Azhim al-Mundziri dalam Kitab At-Targhib wat Tarhib, [Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiyyah], cetakan pertama, juz II, halaman 90. Wallahu a’lam. (Alhafiz K/NU Online).

Kunci Masuk Surga, 8 Keutamaan Sholat Tahajud Dilengkapi Niat dan Tata Cara Sholat Tahajud & Witir

Waktu Terbaik Sahur

Dalam sebuah hadits yang disepakati kesahihannya, meriwayatkan waktu terbaik yang dicontohkan saat sahur. 

Zaid bin Tsabit mengatakan, “Rasulullah SAW mengakhirkan sahur agar menambah kekuatan ketika berpuasa, sehingga puasanya tidak menghalanginya dari memperbanyak ketaatan kepada Allah SWT, dan jarak antara waktu sahurnya Rasulullah SAW dan waktu salat subuh seukuran waktu pembacaan 50 ayat Al-Qur’an”. (Muttafaq Alaih).

Hikmah Mengakhirkan Sahur

Melansir laman Tribunnews.com (tayang 14 Juni 2016) Rasulullah Muhammad SAW menganjurkan kepada umat Islam untuk mengakhirkan waktu sahur atau menjelang imsak.

Rupanya, anjuran sunnah ini memiliki manfaat yang baik bagi orang yang menjalankan puasa.

Guru Besar Bidang Keamanan Pangan dan Gizi Departeman Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB), Ahmad Sulaeman mengatakan, makan sahur memang sebaiknya dilakukan mendekati waktu imsak.

"Tujuannya agar cadangan energi bisa bertahan lama. Karena itu, makanan yang dianjurkan adalah makanan yang bisa bertahan lama dan tidak cepat-cepat dicerna," katanya kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (14/5/2016) lalu.

Makanan yang paling lambat dicerna adalah makanan yang menjadi sumber protein dan lemak yaitu sekitar 4 hingga 6 jam.

Hal Ini menjadikan lapar dan haus menjadi lebih pendek.

Intinya, kata dia, makanan yang dikonsumsi harus terdiri dari makanan yang merupakan sumber protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral dalam jumlah dan proporsi yang seimbang.

Ia mencontohkan, makanan yang bisa dikonsumsi saat sahur yakni nasi atau penukar nasi seperti nasi dari beras analog, jagung, sorgum, ubi, talas, kentang, pisan tanduk mentah yang sudah direbus, sukun bersama lauk pauknya.

Makanan pokok yang lambat dicerna atau yang indeks glikemiknya rendah seperti nasi merah, talas, sukun, nasi dari beras yang tidak disosoh sangat baik dikonsumsi pada saat sahur.

Lauk pauknya bisa berasal dari protein hewani seperti ikan, telur, ayam, daging maupun dari protein nabati seperti tempe dan tahu.

"Jangan lupa disertai buah, termasuk kurma dan sayur sebagai sumber serat dan vitamin serta beberapa nutrasetikal. Bisa juga ditambah minum susu atau yogurt atau minuman probiotik lainnya yang akan membantu proses pencernaan," ungkap Sulaeman yang juga Wakil Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB

Saat sahur sebaiknya diakhiri dengan minum air putih yang cukup, sekitar 2 hingga 3 gelas.

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved