4 TIPS dan Panduan Bagi Guru Dampingi Murid Belajar dari Rumah, Tips Jika Tidak Ada Internet
Tips dan panduan guru bagi guru mendampingi siswa belajar dari rumah dengan bermakna melalui penerapan pembelajaran aktif.
Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Program Belajar dari Rumah atau BDR sudah berlangsung dua pekan dan berjalan efektif. Lantas bagaimana peran para guru?
Saat wabah Covid-19 mulai menyebar di Indonesia, semua kegiatan yang berkaitan dengan mengumpulkan massa ditiadakan, termasuk kegiatan belajar di sekolah.
Sebagai fasilitator belajar dari rumah, guru punya peran penting untuk ini.
Guru wajib memberi pengalaman belajar yang bermakna untuk siswa.
• Rangkuman Dokumenter Gerabah Ouw Sempe Balanga Materi SMA Edisi Sabtu 25 April di TVRI
Kompas.com dan Tanoto Foundation membuat tips dan panduan guru bagi guru mendampingi siswa belajar dari rumah dengan bermakna melalui penerapan pembelajaran aktif.
Tips belajar seperti ini pernah diperkenalkan oleh Tanoto Foundation melalui Program PINTAR dengan unsur “Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi” atau yang dikenal dengan “MIKiR”.
Silakan ikuti tips berikut untuk penerapannya.
Tips pertama, buat kegiatan “Mengalami”
Ajak anak melakukan kegiatan atau mengamati sesuatu. Tidak rumit kok! Cukup gunakan alat dan bahan yang tersedia di rumah.
Ajak siswa eskplorasi lingkungan sekitar rumah seperti mengamati perubahan pada tanaman dalam jangka waktu tertentu.
Guru juga bisa ajak siswa mengamati tayangan video di youtube atau televisi, lalu dibahas bersama
Lalu, boleh juga meminta siswa wawancara dengan keluarga di rumah. Nah, disini guru bisa buat tema khusus.
Contohnya, siswa berperan sebagai reporter televisi yang mewawancarai orang tuanya tentang Covid-19 di lingkungan rumahnya.
Cara paling ampuh untuk menstimulasi kegiatan “Mengalami” pada siswa, yaitu dengan memberi tugas lewat pertanyaan-pertanyaan yang produktif, imajinatif, dan terbuka.
Produktif: mendorong siswa melakukan pengamatan, percobaan, dan penyelidikan (eksplorasi). Contohnya mengamati pola penularan virus (IPA), lalu ditulis dalam bentuk laporan graphic organizer yang dicontohkan oleh guru.