Bagaimana Upaya Yang Dilakukan Agar Candi Borobudur Tetap Baik Menurut UNESCO Materi SMA 24 April

Borobudur satu diantara peninggalan sejarah di Indonesia yang saat ini melegenda.

Editor: Syahroni
KOMPAS.COM/AMIR SODIKIN
Bagaimana Upaya Yang Dilakukan Agar Candi Borobudur Tetap Baik Menurut UNESCO Materi SMA 24 April. 

Kedua, kompleks Candi Borobudur menjadi contoh luar biasa dari seni dan arsitektur Indonesia dari masa awal abad 8 dan akhir abad 9.

Karya ini memberi pengaruh besar kebangkitan arsitektural pada masa awal abad 13 dan awal abad 16.

Faktor ketiga, Candi Borobudur berbentuk teratai, bunga yang disucikan dalam tradisi Budha.

Kompleks bangunan ibadah ini refleksi eksepsional perpaduan ide asli pemujaan nenek moyang dan konsep Buddhisme dalam mencapai nirwana.

Sepuluh teras berundak dari keseluruhan struktur candi selaras dengan tahapan yang harus dicapai Bodhisattva sebelum mencapai ke-Budha-annya.

2. Upaya agar status Candi Borobudur tetap baik adalah:

- Memelihara peninggalan sejarah sebaik-baiknya, menjaga kebersihan dan keindahan.

- Melestarikan benda sejarah tersebut agar tidak rusak, baik oleh faktor alam maupun buatan.

- Tidak mencoret-coret benda peninggalan sejarah, turut menjaga kebersihan dan keutuhan, wajib menaati tata tertib yang ada dalam setiap tempat peninggalan sejarah, dan wajib menaati peraturan pemerintah dan tata tertib yang berlaku.

3. Candi Borobudur bisa dibilang merupakan titik kebanggaan rakyat Indonesia yang diwariskan dari leluluhur.

Bagaimana tidak? Candi Borobudur merupakan mahakarya nenek moyang yang diakui dunia.

Candi Borobudur bukan sekadar tempat wisata, hingga kini masih digunakan untuk ritual upacara Waisak, upacara keagamaan umat Budha setiap tahun seperti yang ditulis oleh dalam laman Pesona Indonesia.

Tidak ada yang mengetahui pasti siapa yang menjadi arsitek pembangunan candi Budha terbesar di dunia ini.

Tak ada bukti tertulis yang menyebutkannya.

Ada cerita rakyat yang menyebut arsitek Candi Borobudur adalah Gunadarma, seorang arsitek ulung pada jaman pemerintahan Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra, sekitar abad ke 8.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved