Peneliti Ungkap Pria Lebih Rentan Terinfeksi Covid-19, Virus Corona Bisa Hidup di Testis Laki-laki?
Office for National Statistics (ONS), pria di Inggris memiliki tingkat kematian sebesar 1.728,2 per 100.000 orang akibat Covid-19.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sebuah hasil penelitian mengejutkan terbaru terkait penyebaran virus Corona yang menjadi pandemi global Covid-19 diungkap.
Laki-laki adalah kelompok demografi yang disebut-sebut menjadi sasaran yang rentan terinfeksi virus Corona dan menderita Covid-19.
Studi yang menghasilkan temuan baru mengenai virus Corona ini dilakukan para peneliti di New York dan Mumbai.
Studi berjudul "Delayed clearance of SARS-CoV-2 in male compared to female patients: High ACE2 expression in testes suggests possible existence of gender-specific viral reservoirs" menyebut, virus Corona dapat hidup dan bertahan di testis pria.
• UPDATE CORONA Kalbar - Gubernur Sutarmidji Umumkan 30 Sampel Uji Laboratorium Covid-19 di RS Untan
Temuan itu dianggap menjadi alasan mengapa pria lebih banyak terkena Covid-19 daripada wanita.
Dilansir dari Tribunnews yang mengutip Metro, studi ini menjelaskan, virus Corona terikat dengan protein dalam tubuh yang ditemukan di paru-paru, usus, dan jantung.
Virus mengikat sel-sel yang mengandung protein ACE2 atau enzim pengonversi angiotensin 2.
Jenis protein tersebut kurang ada di jaringan ovarium.
Oleh karena itu, virus memiliki kemungkinan untuk hidup di testis pria.
"Kandungan ACE2 RNA dan protein yang tinggi dalam testis mengarah pada hipotesis bahwa ada kemungkinan virus bertahan lama di testis."
"Testis mungkin memiliki kaitan terhadap persistensi virus, dan harus diselidiki lebih lanjut oleh studi klinis yang lebih besar," tulis peneliti.
• RAHASIA Sukses Pasangan Lansia Positif Corona Covid-19 Wuhan Sembuh, Kisah Cintanya Menginspirasi
Hasil penelitian tersebut tampak relevan dengan data statistik negara.
Berdasarkan Office for National Statistics (ONS), pria di Inggris memiliki tingkat kematian sebesar 1.728,2 per 100.000 orang akibat Covid-19.
Sementara itu, wanita memiliki tingkat kematian sebesar 840,9 per 100.000.