Wabah Virus Corona
BUKAN Wuhan, Ahli Genetik Ini Justru Ungkap Asal Muasal Virus Corona dari Tempat Lain
Berbeda dengan yang selama ini kita tuduhkan, penelitian ini justru mengungkapkan virus corona bukan berasal dari Wuhan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Hingga kini wabah virus Corona dilaporkan telah meluas hingga 210 negara bahkan telah menginfeksi sedikitnya 2.250.790 jiwa.
Dari 2,25 juta orang yang positif terinfeksi Covid-19, 154.266 pasien meninggal dunia dan 571.147 dinyatakan sembuh.
Asal-usul dan sumber virus corona sampai saat ini belum terungkap dengan jelas hingga menjadi perdebatan.
Namun, dugaan yang muncul di awal adalah virus ini berasal dari kelelawar, menurut laporan dari para ilmuwan.
Sementara itu, virus ini telah menjadi penyakit dan menyebar dari China hingga ke seluruh dunia.
Kasus awal kemunculan virus ini adalah di Wuhan, China, pada Desember 2019 silam.
• Peneliti China Ini Ungkap Rahasia Besar Soal Virus Corona Sebelum Menghilang, Sempat Beri Peringatan
Salah satu lokasi yang disalahkan atas kemunculan wabah ini adalah pasar hewan basah di Wuhan, dituduh menyebarkan virus karena menjual hewan liar seperti kelelawar.
Namun, itu adalah dugaan dan informasi yang selama ini kita terima.
Selain itu ada sebuah penelitian baru yang menguak lebih jauh tentang asal muasal datangnya virus corona.
Berbeda dengan yang selama ini kita tuduhkan, penelitian ini justru mengungkapkan virus corona bukan berasal dari Wuhan.
Penelitian itu mengatakan bahwa virus ini sudah ditemukan muncul sejak September 2019.
Dalam Jurnal Prosiding National Academy of Sciences, menguraikan jaringan infeksi yang membuat penelitian sebelumnya mulai diragukan.
Tidak disebutkan lokasi awal di mana virus itu muncul, namun laporan itu mengatakan virus ini mulai menyebar dari selatan pada September 2019.
• Sutarmidji Umumkan 18 Pegawai Pemprov Reaktif Covid-19, Satu Pejabat Ngeyel dan Langgar Imbauan
"Virus itu mungkin telah bermutasi menjadi bentuk efisien, terakhir selama berbulan-bulan lalu," kata kata ahli genetik Universitas Cambridge, Peter Foster..
"Mereka berada dalam bentuk kelelawar atau hewan lainnya selama beberapa bulan dan menulari manusia lainnya," katanya.